Terkuak, Polisi Beberkan Pemicu Bentrok Belasan Pemuda di Pemogan Densel, 1 Korban Tewas di TKP
Belasan pemuda terlibat bentrok di kawasan Jalan Taman Pancing Gang Nila, Pemogan, Denpasar Selatan (densel), Bali pada Sabtu (29/6) pukul 22.30 Wita.
Penulis: Rino Gale | Editor: Ady Sucipto
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Belasan pemuda terlibat bentrok di kawasan Jalan Taman Pancing Gang Nila, Pemogan, Denpasar Selatan (densel), Bali pada Sabtu (29/6) pukul 22.30 Wita.
Pemicunya adalah minum-minuman keras. Akibat bentrokan ini, seorang tewas disabet senjata tajam.
Diketahui korban bernama Dominggus Dapa, (25) asal Desa Tanggaba, Wewena Tengah, Kabupaten Sumba Barat.
Korban tinggal di Jalan Tukad Yeh Biu, Gang Pundak, Sesetan. Sedangkan pelakunya diduga bernama Agustinus Luna Zada (27).
Kapolsek Densel Kompol I Nyoman Wirajaya mengungkapkan, perkelahian terjadi lantaran 12 pemuda itu terpengaruh minuman alkohol yang dikonsumsinya.
"Mereka minum-minuman keras dan kemudian kehilangan kontrol. Dalam kondisi demikian, mereka tidak lagi mengenal siapa kawan siapa lawan. Sudah gak bisa lagi membedakan karena terpengaruh alkohol," jelas Kapolsek Densel, Minggu (30/6).
Polsek Denpasar Selatan yang menerima informasi kejadian tersebut, langsung mencari saksi-saksi hingga orang-orang yang terlibat dalam perkelahian.
Anggota kepolisian juga memburu pelaku penusukan.
"Dari kejadian itu, ada dua orang yang kami amankan. Potensi akan jadi tersangka. Saat ini kita mencari pisaunya. Sementara ini, indikasi pelaku masih kita amankan, inisialnya A asal Sumba juga," tambah Wirajaya.
Untuk pelaku yang terlibat dalam bentrokan tersebut sudah diamankan di Mapolsek Denpasar Selatan.
Sejumlah saksi juga dimintai keterangan atas kasus tersebut.
"Dari tujuh saksi yang kita panggil, sementara baru dua orang yang berpotensi menjadi tersangka. Kasus ini masih kita perdalam,” paparnya.
Putus Kuliah, Pilih Kerja di Toko

Keluarga korban tak menyangka Dominggus Dapa tewas dalam bentrokan tersebut.
Sepupu korban, Linus Rege (24) mengatakan, sebelumnya tidak ada firasat apapun terhadap korban jika akan tewas dalam perkelahian tersebut.
"Korban sudah lima bulan di Bali. Dulu korban kuliah di Malang untuk kuliah, karena tidak ada biaya, dia keluar dan ke Bali. Tiga hari lalu masih komunikasi dengan korban, kan dia kerja di toko bangunan di Sesetan," ujarnya, Minggu (30/6).
Orangtua korban kata dia telah mengikhlaskan kepergiannya.
Namun, pihak keluarga meminta agar pelaku tetap diproses sesuai hukum yang berlaku.
"Ya nanti jenazah korban akan dibawa ke kampung halaman, tapi masih menunggu dari kepolisian,” terangnya. (*)