Gerhana Matahari Total
Gerhana Matahari Hari Ini, Pahala Dana Punia Saat Gerhana 10 Kali Lipat Dibanding Rerahinan Ini
Dalam kalender Bali, sehari dimulai pukul 06.00 sampai pukul 06.00 esoknya sehingga gerhana matahari hari ini bertepatan dengan Tilem Sadha.
Penulis: Putu Supartika | Editor: Ida Ayu Made Sadnyari
Saat keadaan yang demikian, sepatutnyalah para rohaniawan melakukan pujaan untuk kesempurnaan kembali Sang Hyang Surya.
Adapun sarananya yakni canang wangi-wangi, saha raka, dan bubur biaung serta penek putih kuning adandanan serta puspa wangi.
Semua orang juga melakukan renugan suci dengan membacakan isi buku-buku keagamaan dan ceritra-ceritra suci, bertempat di halaman rumah, patut dilakukan pujaan kepada Sang Hyang Surya.
Selain itu, dalam buku Siwa Smreti halaman 2, IBG Agastia menuliskan bahwa tanggal 22 Maret 79 ditetapkan oleh Raja Kaniskha sebagai tahun baru saka, atau tanggal 1 bulan 1, tahun 1 Saka.
Ida menuliskan, sehari sebelumnya, 21 Maret 79 terjadi peristiwa penting yaitu gerhana matahari total.
“Sebagaimana diketahui pada saat gerhana, matahari, bulan, dan bumi berada dalam satu garis lurus. Oleh karena itu gerhana matahari jatuh pada tilem (bulan mati) dan gerhana bulan jatuh pada purnama,” imbuhnya.
Oleh karena itu dapat dipastikan bahwa sehari sebelum tahun baru saka pertama adalah Tilem.
Lebih lanjut dikatakan bahwa penetapan tahun saka yang memperhatikan posisi bulan, bumi, dan matahari ini tetap diteruskan di Bali.
Hal ini menyebabkan tanggal 1 bulan 1 Saka senantiasa jatuh pada pananggal apisan bulan Waisaka (Kadasa), sehari setelah Tilem Caitra (kesanga).
Dalam buku tersebut, Ida juga menuliskan bahwa saat gerhana waktu yang tepat untuk menyucikan diri dan mapunia.
Dituliskan Ida sebagaimana yang termuat dalam Kakawin Negarakertagama karangan Mpu Prapanca dijelaskan pada jaman Majapahit, para pandita Siwa Budha melaksanakan upacara prayascita ketika gerhana untuk merahayukan negeri.
Ida juga mengutip dari KItab Sarasamuscaya, bahwa hari-hari baik untuk melakukan dana punia adalah ketika terjadinya gerhana matahari maupun bulan, dimana dana punia yang diberikan pada saat itu pahalanya sangat besar.
Dan yang paling menarik yakni dalam Kitab Slokantara disebutkan punia yang dilakukan saat gerhana pahalanya sepuluh kali lipat dibandingkan dana punia yang dilakukan saat rerahinan Purnama dan Tilem.
“Punya yang dilaksanakan pada saat gerhana bulan dan gerhana matahari sepuluh kali lipat pahalanya dibandingkan dengan dana punya yang dilaksanakan pada saat Purnama atau Tilem. Artinya ketika gerhana terjadi benar-benar adalah waktu baik untuk melakukan punya, yang bermakna hari untuk penyucian diri, membebaskan diri dari belenggu egoisme atau kepemilikan dan keakuan,” tulis Ida. (*)