Wayan Widyawan Terpaksa Mandi Air Hangat Karena Dinginnya Udara di Bali, Hari Ini Capai 19 Derajat
Tak hanya Wayan Widyawan, sebagian besar masyarakat Bali pasti merasakan akhir-akhir ini suhu udara lebih dingin dari biasanya.
Penulis: I Wayan Sui Suadnyana | Editor: Eviera Paramita Sandi
Efek Monsoon Australia tersebut membawa sedikit uap air dan dingin.
Ditambah lagi sekarang, kata dia, posisi matahari berada di utara equator sehingga di daerah selatan tidak maksimal mendapat sinar matahari.
Bumi biasanya menyerap panas pada siang hari ditambah sedikit tutupan awan, sehingga pada malam hari bumipun lebih cepat melepaskan panas ke atmosfer.
"Kurang lebih seperti itu," celetuknya saat dihubungi Tribun Bali, Senin (1/7/2019) malam.
Dirinya pun mengimbau kepada masyarakat agar perlu khawatir mengenai kondisi ini, karena berbicara masalah suhu dingin di peralihan dari musim hujan ke kemarau tergolong wajar dan terjadi setiap tahun.
Dirinya menambahkan, berdasarkan pantauan empat stasiun BMKG di Bali hingga saat ini suhu tercatat paling rendah berada di 17 derajat Celsius di stasiun Klimatologi Jembrana.
Lalu kapan fenomena ini akan berakhir?
Wirata mengatakan, biasanya kondisi ini berakhir pada puncak musim kemarau di bulan Agustus mendatang. (*)