Kisah Perajin Penjor Panen Pesanan Jelang Galungan, 'Pilih Warna dan Ulatan Harus Tepat'

Dalam pembuatan janur itu, ayah anak tiga ini mengatakan motif atau jenis janur yang akan dibuat sudah ditentukan sebelumnya.

Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Rizki Laelani
TRIBUN BALI/I KOMANG AGUS ARYANTA
I Made Suartana (42), perajin janur asal Banjar Piakan, Desa Sibang, Badung, membagi kisahnya dalam proses usaya penjornya. Tak jarang hiasan janur yang berbahan ental itu diserbu masyarakat menjelang Hari Raya Galungan tiba. 

“Cili ini seperti gantung-gantungan. Bahkan ia yang paling murah, dengan harga Rp 10.000,” jelasnya sembari mengatakan kalau janur kecil biasa harganya Rp 50 ribu hingga Rp 100 ribu. Tapi kalau yang besar bisa Rp 500 ribu.

Dalam sehari pria yang akrab disapa Pan Ayu ini mengaku bisa membuat empat janur kecil dalam sehari.

Namun, untuk janur yang besar bisa dibuatnya satu hari penuh.

“Kalau ribet modelnya bisa sehari pembuatannya. Tapi kalau biasa, dalam sehari bisa selesai dua janur,” bebernya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved