Coaching Clinic Mitra Devata di Rendang Karangasem, Penjelasan Materi Pakai Bahasa Bali

Agenda rutin coaching clinic tahun 2019 para legenda bola Bali yang tergabung dalam komunitas Mitra Devata dimulai dari Rendang

Penulis: Marianus Seran | Editor: Irma Budiarti
Tribun Bali/Marianus Seran
Founder Komunitas Legenda Bali Mitra Devata menggelar coaching clinnic dan penyerahan bola gratis kepada anak anak SSB di Rendang, Karangasem, Bali, Minggu (14/7/2019). Coaching Clinic Mitra Devata di Rendang Karangasem, Penjelasan Materi Pakai Bahasa Bali 

Coaching Clinic Mitra Devata di Rendang Karangasem, Penjelasan Materi Pakai Bahasa Bali

Laporan Wartawan Tribun Bali, Marianus Seran

TRIBUN-BALI.COM, KARANGASEM - Berita Karangasem hari ini, agenda rutin coaching clinic tahun 2019 para legenda bola Bali yang tergabung dalam komunitas Mitra Devata dimulai dari Rendang, Karangasem, Bali.

Tahun 2018 lalu agenda yang sama digelar di Jimbaran Bali, Pejeng Ubud Gianyar, Banyuwangi, dan beberapa daerah lainnya.

Tak hanya berbagi edukasi tentang sepak bola usia dini dari para legenda yang telah kantongi lisensi pelatih ini, anak-anak SSB juga diberikan bola gratis berlogo Mitra Devata.

Coaching clinic ini digelar Minggu (14/7/2019) pukul 13.30 Wita di lapangan Werdi Yowana Rendang.

Ratusan anak antusias mengikuti coaching clinic ini.

Arti Mimpi Bertemu Orang yang Sudah Meninggal, Bisa Jadi Pesan dari Alam Bawah Sadar

Inilah Pidato Lengkap Visi Indonesia Oleh Jokowi

Yang menarik adalah para legenda Mitra Devata (MD) seperti Ida Bagus Mahayasa, Wayan Sukadana, Komang Mariawan, Pasek Alit, Made Mutram, Asep, Edy, Agus Salim, dan Founder MD Purwanto Iman Santoso harus menyesuaikan bahasa yang digunakan dengan kemampuan anak-anak di Rendang, Karangasem.

Secara perlahan, para legenda harus sabar menjelaskan setiap materi coaching clinic yang diberikan kepada anak-anak. Mereka juga memeragakan dribling, passing, control ball, shoting, dll.

Bahkan para legenda MD yang didominasi putra asal Bali ini, memberikan penjelasan menggunakan bahasa Bali.

Hal itu efektif karena mudah dicerna anak-anak Rendang yang lebih familiar dengan bahasa ibu (Bali) dibanding istilah bola yang masih awam bagi mereka.

Pasek Alit legenda MD eks Persis Solo dan Persid Jember, misalnya mengarahkan anak-anak usia 10 tahun menggunakan bahasa Bali.

Rekor Bali United Patah Setelah Alami Kekalahan Pertama Liga 1 2019 dari Barito Putera 

HUT Fakultas Teknik UNHI ke-26 Diisi Peluncuran 2 Buku dan Sarasehan Terkait Pemukiman di Bali

Sepanjang menangani anak-anak dalam acara pelatihan sehari itu, Pasek Alit terus menggunakan bahasa Bali. Dan sebaliknya, respons anak-anak juga sangat bagus dengan menggunakan bahasa Bali.

Suasana terlihat cair dan terasa kekeluargaan, keakraban seperti ayah dan anak yang berlatih sepak bola.

Pasek Alit berharap lima atau 10 tahun mendatang, Karangasem kembali melahirkan pesepak bola andal tingkat provinsi Bali dan nasional.

Koloborasi bahasa Bali dan Indonesia baku dalam coaching clinic ini antusias diterima anak-anak.

Hingga akhir kegiatan, anak-anak dan para pengurus SSB di Rendang mengaku puas, menganggap kegiatan ini sangat bermanfaat dan berterima kasih atas bantuan bola gratis MD.

SSB yang mengikuti kegiatan coaching clinic yakni Tunas Remaja Rendang (TRR) sekitar ratusan anak U-10, 12, dan 13 tahun.

Anjing Liar Picu Penurunan Listrik di PLTS Bangklet, Satu Terganggu Pengaruhi 249 Panel Lainnya

Kekuatan Gempa 7,2 SR di Maluku Utara Hampir Sama Dengan 50 Kali Bom Hiroshima

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved