Tips Sehat untuk Anda
Terapi Hiperbarik, Metode Pengobatan Menggunakan Oksigen Murni yang Bisa Sembuhkan Berbagai Penyakit
Tujuan diadakannya seminar ini untuk mengedukasi para dokter tentang terapi hiperbarik
Penulis: M. Firdian Sani | Editor: Irma Budiarti
Terapi Hiperbarik, Metode Pengobatan Menggunakan Oksigen Murni yang Bisa Sembuhkan Berbagai Penyakit
Laporan Wartawan Tribun Bali, M Firdian Sani
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Rumah Sakit Kasih Ibu Saba menggelar seminar Medis Hiperbarik di aula Rumah Sakit Ibu Saba, Gianyar, Bali, Sabtu (27/7/2019).
Ada tiga narasumber pada seminar ini, Prof Dr dr Muhammad Guritno Suryokusumo, SMHS, DEA, DR dr Titut Harnanik, M Kes, dan Dr dr I Nyoman Semadi, Sp B, Sp BTKV(K). Dimoderatori oleh dr Anita Devi, M Si, dan diikuti 100 dokter yang menjadi peserta seminar.
dr Gede Ngurah Buana, M Kes selaku Direktur Rumah Sakit Kasih Ibu Saba mengatakan, tujuan diadakannya seminar ini untuk mengedukasi para dokter tentang terapi hiperbarik, karena terapi hiperbarik termasuk dalam metode penyembuhan baru yang dulunya tidak didapat di bangku pendidikan.
dr Titut Harnanik mengatakan, hiperbarik merupakan metode pengobatan dengan memberikan oksigen murni di dalam chamber atau ruangan khusus bertekanan udara tinggi untuk dihirup pasien. Oksigen murni ini sangat baik bagi tubuh, sehingga dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit.
"Hiperbarik itu pemberian udara tapi diperkaya dengan oksigen, jadi kalau di udara biasa oksigennya 21 persen, kemudian ini diganti lebih dari 21 persen, jadi bisa macam-macam, bisa 40 persen, 70 persen, bahkan bisa 100 persen. Berapa besar persennya itu tergantung kasus penyakitnya," katanya.
Ia menyarankan, sebaiknya 100 persen karena lebih efektif. Namun pada kasus tertentu memang tidak harus 100 persen.
Sejalan dengan itu dr Guritno juga mengatakan bahwa hiperbarik adalah salah satu metode terapi dari kedokteran, yang menggunakan chamber. Dimana pasien masuk ke dalam chamber atau benda bertekanan udara tinggi.
"Hiperbarik merupakan salah satu metode kedokteran dimana pasien menghirup oksigen 100 persen murni dalam lingkungan lebih dari 1 Atmosfir Absolut (ATA) di bawah permukaan, jadi mungkin 10 meter, 18 meter, 14 meter, tergantung dosis," ungkapnya.
Sementara menurut dr Semadi, hiperbarik adalah memberikan oksigen dengan tekanan yang tinggi. Hiper itu berlebih, barik itu tekanan, jadi tekanan yang berlebih dari 2 Atmosfir Absolut (ATA) atau kurang lebih 15 meter di bawah permukaan.
"Jadi itu disebut dengan hiperbarik," jelasnya.
Pada intinya hiperbarik merupakan metode pengobatan dengan mengandalkan oksigen murni, karena oksigen murni terbukti memiliki banyak manfaat bagi tubuh manusia.
Alat yang digunakan bernama chamber, yang umumnya berbentuk seperti kapal selam. Di dalamnya terdapat beberapa tempat duduk untuk pasien dan dokter pengawas. Terdapat juga tabung oksigen serta masker untuk penyaluran oksigen dari hidung ke dalam tubuh.
Sistem kerja alat ini ialah dengan memasukkan pasien ke dalam chamber, kemudian diberi tekanan udara tinggi yang menghasilkan oksigen murni selama kurun waktu 3 kali 30 menit. Tekanan tinggi itu lebih dari 2 ATA atau sekitar 15 meter di bawah permukaan laut.