Layangan Bebean Warga Binaan Lapas Kerobokan Terbesar di Dunia dengan Berat 120 Kg

Tak hanya pemuda, warga binaan Lapas Kerobokan juga ikut ambil bagian dalam lomba layang-layang Denpasar Kite Festival

Penulis: Putu Supartika | Editor: Irma Budiarti
Tribun Bali/I Putu Supartika
Layangan bebean raksasa warga binaan Lapas Kerobokan Denpasar ikut lomba Denpasar Kite Festival, Minggu (28/7/2019). Layangan Bebean Warga Binaan Lapas Kerobokan Terbesar di Dunia dengan Berat 120 Kg 

Layangan Bebean Warga Binaan Lapas Kerobokan Terbesar di Dunia dengan Berat 120 Kg

Laporan Wartawan Tribun Bali, I Putu Supartika

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Tak hanya pemuda, warga binaan Lapas Kerobokan juga ikut ambil bagian dalam lomba layang-layang.

Mereka turun dalam lomba layang-layang Denpasar Kite Festival ke-5 yang diadakan Pelangi Denpasar, Minggu (28/7/2019) di Pantai Mertasari, Sanur, Denpasar.

Dua layang-layang karya mereka diikutkan dalam lomba ini yakni layangan janggan dan bebean.

Bahkan layangan bebeannya diklaim sebagi layangan bebean terbesar di dunia.

"Untuk bebean ini bisa diklaim, ini terbesar sekarang di dunia untuk bebean," kata Kalapas Klas II A Kerobokan, Tonny Nainggolan.

Tonny mengatakan layangan bebean itu berukuran 20 x 12.5 meter dengan berat netto (hersih) 120 kg.

Untuk pembuatan layang-layang ini memakan waktu 3.5 bulan yang dikerjakan warga binaan bersama petugas lapas.

"Tujuannya ini untuk ikut memeriahkan Denpasar Kite Festival, untuk refreshing warga binaan dan persiapan untuk integrasi pemasyarakatan atau membaurkan warga binaan dengan masyarakat," katanya.

Dalam lomba ini, 16 warga binaan diturunkan bersama dengan 37 orang petugas lapas.

"Yang menarik layangan ini 47 orang. Sebelumnya sudah pernah dicoba dan berhasil terbang," katanya.

Denpasar Kite Festival yang diselenggarakan Pelangi Denpasar kembali digelar di Pantai Mertasari. Denpasar Kite Festival tahun2019  ini, memasuki pelaksanaan kelima.

Alunan baleganjur menggugah semangat para pemuda menarik layang-layangnya. Ketika ada aba-aba untuk menerbangkan layang-layang dari panitia, para pemuda berlari menarik tali layangannya.

Tak berselang lama, layangan telah mengudara. Ada yang mengudara dengan mulus, ada pula yang harus jatuh dikarenakan bersinggungan dengan layangan lain.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved