Layangan Bebean Warga Binaan Lapas Kerobokan Terbesar di Dunia dengan Berat 120 Kg

Tak hanya pemuda, warga binaan Lapas Kerobokan juga ikut ambil bagian dalam lomba layang-layang Denpasar Kite Festival

Penulis: Putu Supartika | Editor: Irma Budiarti
Tribun Bali/I Putu Supartika
Layangan bebean raksasa warga binaan Lapas Kerobokan Denpasar ikut lomba Denpasar Kite Festival, Minggu (28/7/2019). Layangan Bebean Warga Binaan Lapas Kerobokan Terbesar di Dunia dengan Berat 120 Kg 

Ketua Pelangi Denpasar yang juga Wakil Ketua DPRD Kota Denpasar, I Wayan Mariyana Wandira mengatakan jenis layangan yang dilombakan yakni tradisi dan kreasi.

"Ada janggan pecukan, bebean, janggan, dan janggan buntut. Kreasi terbaru sesuai imajinasi atau kreativitas undagi atau pemuat layangan. Mau tiga dimensi atau dua dimensi," katanya.

Lomba layang-layang ini juga mengambil tema Eka Satya Lila Anglayang yang berarti suatu persatuan ceria melayangan.

"Ceria bermain akan menumbuhkan persatuan dalam melestarikan tradis yang membudaya," katanya.

Wandira menambahkan layangan tradisional Bali juga dapat penghargaan layang-layang tervaforit internasional.

Hal ini dikarenakan bentuk, dimensi, bahan yang digunakan, cara membuat bahkan memainkannya dilakukan berkelompok atau gotong royong.

Sementara dalam skala internasional biasanya dilaksanakan secara individual.

"Best of the best karena ada toleransi, gotong royong sesama team," katanya.

Banyak layang-layang yang ikut lomba yakni 785 buah dari kabupaten/kota se-Bali dengan rincian bebean dewasa 143, pecukan dewasa 64, janggan buntut dewasa 43, janggan dewasa 44, big size dewasa 63, kreasi 26, janggan plastik 156, janggan plastik remaja 247, dan dewasa 383.

Menurutnya, yang menarik dalam lomba ini adalah dua layang-layang yang ikut lomba merupakan karya para narapidana Lapas Kerobokan.

"Ada yang menarik, karena peserta khusus datang dari Lapas Kerobokan. Bukan kita yang bebas di luaran saja yang ikut, tapi di lapas pun punya hobi sama," katanya.

Bahkan layangan bebean dari lapas jadi layangan big size terbesar yang ikut lomba.

"Ini adalah sebuah apresiasi, bukan hanya dihukum di sana, tapi meraka bisa berkreasi," katanya.

Wali Kota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra mengatakan layang-layang telah menjadi permainan tradisi bagi masyarakat.

Terlebih layang-layang memiliki filosofi konsep Rareangon yang terus berkembang serta menjadi event di ajang daerah, nasional hingga internasional.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved