Penjual Es Curi Pistol Kapolsek Negara, Polisi Bekuk Wayan Soma di Pasar Kreneng & Ungkap Fakta Ini
Kasus pencurian senjata api (senpi) jenis pistol milik Kapolsek Negara, Kompol I Ketut Maret akhirnya terkuak.
Penulis: Firizqi Irwan | Editor: Ady Sucipto
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR -- Kasus pencurian senjata api (senpi) jenis pistol milik Kapolsek Negara, Kompol I Ketut Maret akhirnya terkuak.
Tim Resmob Satreskrim Polresta Denpasar sudah membekuk tersangka pelaku pencurian, Wayan Soma (42) di Pasar Kreneng Denpasar Timur, Senin (12/8) malam.
Pria berkaki pincang asal Klungkung itu sehari-hari bekerja sebagai penjual es.
Wayan Soma yang beraksi seorang diri dibekuk polisi setelah mengejarnya selama sembilan hari.
Dia mencuri senpi tersebut dari dalam mobil yang parkir di pelataran Pura Sakenan, Desa Serangan, Kecamatan Denpasar Selatan, Sabtu (3/8) lalu.
Kapolsek Negara Ketut Maret mengucapkan terima kasih kepada Tim Resmob Polresta Denpasar yang bekerja keras mengungkap kasus ini.
"Astungkaralah mas. Ya, saya berterimakasih pada Pak Kapolresta dan Tim Resmob serta Tim Khusus yang sudah bekerja keras dalam pengungkapan kasus ini," ucapnya, Selasa (13/8).
• Mayat Wanita dalam Karung yang Tinggal Belulang Terkuak, Ungkap Identitas Korban & Cokok 5 Pelaku
• Ini Alasan KASAD TNI Jenderal Andika Perkasa Tetap Pertahankan Enzo Zenz Ellie Sebagai Taruna Akmil
Informasi yang dihimpun menyebutkan, pelaku ditangkap di Pasar Senggol Kreneng Denpasar Timur, Senin (12/8) sekira pukul 20.30 Wita.
Tim Resmob mendapatkan informasi ada yang berencana menjual senjata airsoft gun di Pasar Kreneng.
Setelah ditelusuri, si penjual adalah seorang penjual es yang kakinya pincang bernama Soma.
Tim Resmob yang dipimpin Kanit 1 Iptu Made Putra Yudhistira didampingi Kasubdit Iptu Ngurah Eka Wisada pun bergerak ke Pasar Kreneng dan menangkap pelaku.
Ternyata bukan airsoft gun yang dijual Soma, melainkan senpi organik Polri yang hilang di parkiran Serangan.
Menurut sumber, pelaku mengubur senjata dan magazinnya di GOR Ngurah Rai setelah dibungkus plastik warna hitam putih.
Cara pelaku mencuri ialah mencongkel pintu mobil yang parkir di pelataran pura.
"Awalnya itu tas milik korban dibuang di selokan. Terus diambil dan senjata dikubur di GOR Ngurah Rai," beber Sumber yang enggan disebut namanya.
Profesional
Kapolresta Denpasar Kombes Pol Ruddi Setiawan menjelaskan, tersangka profesional dalam melakukan aksinya.
"Kalau kami lihat dari hasil TKP, pelaku ini profesional sekali," ujar Kombes Pol Ruddi.
"Dari hasil analisis kami, pelaku ini sebenarnya yang penting dapat tas saja. Dia tidak menyasar senjata itu secara khusus," tambahnya.
Kasat Reskrim Polresta Denpasar Kompol I Wayan Arta Ariawan mengatakan, penyidik terus mengembangkan kasus Soma.
"Barang bukti masih lengkap," ujarnya Selasa (13/8) sore.
Sumber di lapangan mengatakan, Soma bukan baru pertama terlibat kasus kriminal. Dia sudah beraksi lebih dari sekali dan pernah dibui.
"Dia bukan orang sembarangan di dunia kriminal, makanya dikenal polisi," ujar sumber.
Seperti pernah diwartakan, senjata api jenis pistol yang hilang Sabtu (3/8) merupakan milik Kapolsek Kota Negara, Jembrana Kompol I Ketut Maret.
Pistol tersebut diduga hilang karena dicuri seseorang dari mobil yang sedang parkir di Pura Sakenan Serangan Denpasar, Sabtu (3/8).
Kasat Reskrim Polresta Denpasar Kompol I Wayan Arta Ariawan saat dikonfirmasi membenarkan pemilik pistol itu Kompol I Ketut Maret.
Artawan menjelaskan, pada Senin (5/8). Tim Resmob Polresta Denpasar melakukan oleh TKP di depan pos jaga Provost Polresta Denpasar.
Tim Resmob Polresta Denpasar melibatkan Tim Identifikasi Polresta Denpasar, Reskrim serta Provost Polres Jembrana.
Tim juga mengundang tukang kunci untuk buka pintu mobil.
Dugaan sementara pelaku membuka kaca mobil menggunakan penggaris besi.
Saat beraksi pelaku hanya mengambil tas berisi pistol milik Kapolsek di jok belakang mobil.
Sedangkan tas milik istri Kapolsek yang berisi sejumlah uang tunai dan Hp tidak disentuh. (*)
