HUT Kemerdekaan RI
Cerita Sepeda Tua, Mata-mata Zaman Perjuangan hingga Perayaan HUT RI di Denpasar
Seorang pemilik sepeda kuno, Sarjono mengatakan dirinya telah ikut acara ini dan menjadi kolektor sepeda tua sejak tahun 2017.
Penulis: Putu Supartika | Editor: Rizki Laelani
Cerita Sepeda Tua, Mata-mata Zaman Perjuangan hingga Perayaan HUT RI di Denpasar
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Ratusan orang berkumpul di dekat Patung Kuda yang berada di sebelah utara kantor Wali Kota Denpasar, Sabtu (17/8/2019) sore.
Mereka mengenakan seragam beraneka ragam.
Ada yang menggunakan seragam tentara, seragam veteran, bahkan ada pula yang menggunakan pakaian daerah di Indonesia.
Dan yang tak kalah menarik mereka membawa sepeda tua yang antik.
Sepeda itu mereka parkir berjajar di atas trotoar maupun di sekitar patung kuda.
Sepeda ini juga dihias dengan bendera merah putih.
Sebelum melakukan pawai sepeda, mereka melakukan upacara bendera.
• BREAKING NEWS: Video Petugas Pemadam Berusaha Keras Padamkan Kebakaran Dekat SPBU di Mengwi
• 17 Agustus Pembubaran RIS dan Ketidakpuasan Hasil KMB
• Sudah Dihianati, Daun Telinga Pria Ini Koyak Dikeroyok Istri dan Selingkuhan
Seorang pemilik sepeda kuno, Sarjono mengatakan dirinya telah ikut acara ini dan menjadi kolektor sepeda tua sejak tahun 2017.
Saat pawai ini ia membawa sepeda keluaran tahun 1970-an.
Sementara sepeda paling tua miliknya keluaran tahun 1932.
"Koleksinya baru ada 6 sepeda di rumah," akunya.
Walaupun usianya sudah hampir 60 tahun, namun ia semangat mengkuti acara ini demi merayakan kemerdekaan.
Pengurus Kosti Bali, Wayan Kuning mengatakan, rutin menggelar pawai sepeda kuno saat peringatan HUT RI.
Pawai ini untuk mengenang jasa pahlawan yang berjuang untuk kemerdekaan Indonesia.