Buktikan Cinta Tak Terbatas Fisik, Michael Bommel Nikahi Ni Ketut Raka, Istriku Sempurna Dimataku
Buktikan Cinta Tak Terbatas Fisik, Michael Bommel Nikahi Ni Ketut Raka, Istriku Sempurna Dimataku
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Aloisius H Manggol
TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA- Setahun menjalin kasih, penyandang disabilitas asal Nusa Penida, Ni Ketut Raka (35) akhirnya menikah dengan WNA asal Jerman Michael Bommel.
Pernikahan keduanya berlangsung sederhana di kediaman keluarga Ketut Raka di Dusun Kelemahan, Desa Suana, Selasa (27/8/2019).
Keduanya pun melangsungkan pernikahan secara agama Hindu dengan berbalut pakaian adat Bali.
• 17 Tahun Autopsi Mayat Berbagai Kasus di Bali, Dokter Dudut Rustyadi Pernah Alami Hal Mistis?
Kabid Rehabilitasi dan Perlindungan Jaminan Sosial, Dinas Sosial Klungkung Wilem Supriono Ayal tidak dapat menyembunyikan rasa harunya, saat menghadiri pernikahan Ni Ketut Raka dan Michael Bommel di Dusun Kelemahan, Desa Suana, Selasa (27/8/2019).
Ia sengaja menyebrang ke Nusa Penida, untuk mewakili Bupati I Nyoman Suwirta dan Kadisos Ida Bagus Anom menghadiri pernikahan wanita disabilitas dengan keterbatasan fisik tangan dan kaki tersebut.
"Saya benar-benar terharu. Saya lihat Raka benar-benar bahagia dengan pernikahannya. Saya sampai meneteskan air mata hari mengikuti proses pernikahan itu," ujar Willem Supriono saat dikonfirmasi, Rabu (28/8/2019).
Ia menggembarkan, Michael Bommel ketika menikah memakai udeng songket dengan kamben songket dan baju safari.
Sementara itu, Ni Ketut Raka, anggun selayaknya wanita pada umumnya dengan mengenakan pakaian kebaya putih, kamben dan rambut disanggul.
"Dia benar-benar membuktikan, jika cinta dan hari tidak sebatas fisik. Mereka membuktikan cinta itu suatu ketulusan," ungkap Willem.
Willem Supriono selaku bidang yang mengayomi kaum disabilitas di Klungkung, tiba di Nusa Penida sekitar pukul 14.00 Wita.
Saat itu, ia langsung bertemu dengan Perbekel Suana, I Putu Rai Sudarta.
Masalah muncul, ketika ternyata Michael Bommel saat menikah hanya datang seorang diri.
Ia tidak mengajak satu anggota keluarga pun sebagai wali dalam pernikahannya tersebut.
"Secara aturan formal, jika menikah beda kewarganegaraan seharusnya WNA juga didampingi oleh konsulat negaranya. Ketika itu bahkan tidak ada wali untuk pernikahan adatnya, saya sempat berpikir siap untuk menjadi wali dalam pernikahan tersebut," ungkap Willem Supriono.
Beruntung ada warga setempat, yang bersedia menjadi wali pernikahan daei Michael Bommel.
