Finansial Jadi Kendala, Retak Tebing Pura Uluwatu Urung Diperbaiki, Begini Penjelasan PUPR Badung

Penguatan dinding tebing Pura Luhur Uluwatu, Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, yang direncanakan Pemkab Badung hingga kini belum jelas.

Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Ady Sucipto
Istimewa
Tebing Pura Uluwatu tampak mengalami retak. Keretakan ini akan dijarit pakai seling. 

Meskipun demikian, Gede Dalem tidak berani memastikan bahwa pada tahun depan akan dilaksanakan perbaikan.

Karena itu pula, ia tidak bisa menargetkan kapan persisnya perbaikan terhadap keretakan tebing pura itu.

 “Iya, tentu kami usulkan supaya bisa segera dilakukan konstruksi. Intinya sedang diupayakan mekanismenya bagaimana supaya bisa sesegera mungkin. Selain itu terkait pengerjaannya sedang akan dibahas langkah apa yang seharusnya dilakukan,” tegasnya.

Gede Dalem mengatakan bahwa tender penguatan tebing itu sebetulnya sudah ada pemenangnya.

Menurut Gede Dalem, pihak Dinas PUPR  kini sedang memohon petunjuk pimpinan terkait langkah apa yang bisa dilakukan.

“Yang pasti konstruksi harus segera dilaksanakan,” pungkasnya.

Sementara itu, Manajer Pengelola Objek Wisata Kawasan Luar Pura Uluwatu, I Wayan Wijana, enggan berkomentar saat dikonfirmasi terkait batalnya perbaikan pura pada tahun ini.

Ia mengatakan, yang berhak memberi keterangan terkait urusan perbaikan pura itu adalah Bendesa Adat Pecatu. 

“Kalau itu, ranahnya desa adat untuk menjawabnya,” ujar Wijana singkat, kemarin.

Semula, Pemkab Badung telah merancang dengan matang penguatan dinding tebing Pura Luhur Uluwatu.

Bahkan, Pemkab menggandeng pihak konsultan untuk menganalisis manajemen konstruksinya.

Alasannya, pengerjaan penguatan dinding tebing tergolong langka di Indonesia, sehingga memerlukan keahlian khusus.

Dari hasil dari analisis pihak konsultan, bahan yang mungkin digunakan untuk menambal keretakan adalah angkur baja anti korosi, net baja dan sling baja.

Bila memungkinkan juga akan dilakukan beberapa pengeboran untuk pemasangan angkur, pengikat baja, dan grouting celah batuan dengan semen perekat, sehingga retakan seperti dijahit dengan lem dari semen. 

Untuk diketahui, keretakan pada dinding tebing pura menjadi sorotan publik pada awal tahun 2019. Ini menyusul beredarnya foto tentang kondisi keretakan di media sosial (medsos).

Diakui oleh Dinas PUPR Badung waktu itu bahwa keretakan itu sudah lama diketahui. Bahkan beberapa tahun sebelumnya sudah pula dilakukan penambalan keretakan.

Namun, gambar keretakan yang beredar di medsos dinilai tidak sesuai dengan keretakan yang nyata di lapangan.(*) 

Sumber: Tribun Bali
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved