TRIBUN WIKI - Mengenal Sosok Anak Agung Gede Ngurah Agung Pemayun, Seniman Tari Asal Bali Utara

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Menjadi seorang seniman tentu bukan perkara yang mudah, karena dibutuhkan bakat serta kemauan yang kuat untuk
belajar.

Sosok Anak Agung Gede Ngurah Agung Pemayun (64) dikenal sebagai seniman tari asal Bali utara.

Pria kelahiran 19 September 1954 ini mengawali aktivitas berkeseniannya sejak tahun 1975 dan tetap aktif hingga saat ini.

Kemampuannya pada seni tari membuatnya selalu dipercaya membina maupun menggarap garapan kesenian di wilayah Kabupaten Buleleng.

Tak hanya seni yang berbau tradisi, seniman yang biasa dipanggil Gung Kak pun handal dalam menggarap seni modern seperti teater ataupun drama.

Ia memang sudah lama meniti karir sebagai seorang seniman tari dan telah banyak meraih penghargaan yang membanggakan.

Segudang prestasi pernah ditorehkan suami dari Anak Agung Istri Erawati ini, seperti Juara 1 Lomba Drama Modern tingkat Kabupaten Buleleng tahun 1985 dan juara 1 Festival Cak se-Bali tahun 1994.

Di tingkat nasional, Gung Kak bersama sekaa gong Banda Sawitra, Desa Kedis mengikuti Festival Tari Klasik dan Tradisional tahun 1975.

Bersama sekaa Gong Desa Menyali mengikuti Parade Sendratari Ramayana di Banyuwangi, Jawa Timur tahun 1976.

Ia juga menjadi penggarap bondres Cak Anti Narkoba tahun 2000 sebagai duta Provinsi Bali.

Membawakan Tari Janger, ia mewakili Bali dalam Festival Tari Rakyat Nasional tahun 2005.

Gung Kak juga turut aktif dalam berbagai organisasi.

Dirinya tercatat pernah ikut aktif dalam kepengurusan Ikatan Seni Tari dan Tabuh (ISTATA) Kabupaten Buleleng tahun 1985-1990.

Bahkan Agung Pemayun dipercaya selama empat periode ikut sebagai Majelis Pertimbangan Budaya (Listibya) Kabupaten Buleleng dari tahun 1990 hingga 2009.

Penghargaan tertinggi kepada seniman setingkat kabupaten pun sudah ia dapatkan.