21 Ribu Orang Teridentifikasi HIV/AIDS di Bali, Desa Adat Perlu Lebih Dilibatkan dalam Pencegahan

Data Dinas Kesehatan Bali, jumlah kasus penderita HIV/AIDS di Bali hingga Maret 2019 berjumlah 21.018 orang.

Penulis: Wema Satya Dinata | Editor: Widyartha Suryawan
Ilustrasi - hiv/aids 

“Kalau semua desa adat melakukan hal seperti itu, saya yakin pemahaman tentang HIV/AIDS akan baik di masyarakat dan begitu terjadi pemahaman yang baik di masyarakat, maka kita mendapat hasil yang bagus,” tuturnya.

Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace) menyampaikan sejak ditemukan tahun 1987 sampai Juni 2019 secara komulatif kasus HIV/AIDS mencapai 21.597 kasus.

Jika dilihat dari laporan Dinas Kesehatan Bali per Maret 2019 kasusnya berjumlah 21.018 orang. Artinya ada penambahan 579 orang dalam tiga bulan atau 193 kasus baru setiap bulannya.

Seseorang yang terinveksi HIV disebabkan karena prilaku seksualnya sangat berisiko tertular atau menularkan.

Selanjutnya fenomena yang bersangkutan terinfeksi HIV berlanjut masuk dalam stadium AIDS, lalu sekarat pulang ke desanya sering terjadi stigma dan diskriminasi serta pengucilan di desanya karena kurangnya pengetahuan masyarakat tentang HIV/AIDS.

Tidak jarang saat ada penderita yang meninggal jenazahnya tidak berani disentuh oleh keluarga maupun krama banjarnya. 

“Kita perlu melipatgandakan upaya penanggulangan, agar tidak kalah cepat dengan laju HIV/AIDS itu sendiri, salah satunya memperkuat posisi dan jumlah KDPA,” tuturnya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved