Jasad 2 Pemancing Ditemukan di Pinggir Pantai Pasut Kerambitan, Kondisi Tubuhnya Masih Utuh
Wayan Sumiarta ditemukan nelayan yang sedang mengecek peminturan sekitar pukul 06.30 Wita.
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Ida Ayu Made Sadnyari
I Wayan Sumiarta (43) dan I Gede Ketut Artika (58), warga Banjar Batan Poh, Desa Pandak Gede hilang setelah tergulung ombak di sebelah selatan Pura Enjung Galuh, Tanah Lot, Tabanan, Senin (2/9/2019) pukul 24.00 Wita.
Seorang saksi mata yang berada di tempat kejadian peristiwa (TKP), Nengah Sudarta, menuturkan sebelum kejadian nahas ini ada 20-an orang pemancing dari berbagai wilayah.
Saat dirinya tiba, ia melihat Wayan Sumiarta sudah berada di lokasi. Sedangkan Ketut Artika baru datang sekitar pukul 21.00 Wita.
Saat kejadian, Sudarta memperkirakan tinggi air hempasan tebing mencapai sekitar 1,6 meter dengan ketinggian ombak hingga empat meter.
“Ombaknya besar sekali,” ujar Sudarta yang malam itu juga ikut memancing.
Setelah digulung ombak, kedua korban terseret arus. Salah satu korban sempat terlihat dari atas karang.
Para pemancing pun memberi komando untuk membuka pakaian yang digunakan agar tak berat saat berenang.
Saat bersamaan seorang warga yang juga pemancing sempat melemparkan pelampung ke tengah laut.
Namun tak terjangkau oleh korban. Kemudian korban pun menghilang.
Pada pencarian hari kedua, Rabu (4/9/2019), selama sembilan jam sebanyak 65 personel gabungan mencari dua pemancing tersebut.
Namun, hasilnya nihil.
Pada hari yang sama keluarga korban kembali menggelar ritual mulang pakelem bebek selem di lokasi kejadian.
Ritual ini bertujuan memohon agar para korban segera ditemukan. (*)