Pengguna Jalan Sempat Panik, Buaya Peliharaan Dewa Parwira Loncat ke Jalan Saat Dievakuasi BKSDA

Dewa Gede Parwira menyerahkan seekor buaya dewasa pada Badan Konservasi Sumber Daya Alam, buaya tersebut merupakan buaya yang dipeliharanya

Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Irma Budiarti
Tribun Bali/I Wayan Eri Gunarta
EVAKUASI BUAYA - Petugas BKSDA Bali saat melakukan evakuasi buaya muara, yang dipelihara oleh Dewa Gede Parwira, warga Banjar Sangging, Kelurahan/Kecamatan Gianyar, Gianyar, Bali, Jumat (20/9/2019). Pengguna Jalan Sempat Panik, Buaya Peliharaan Dewa Parwira Loncat ke Jalan Saat Dievakuasi BKSDA 

Pengguna Jalan Sempat Panik, Buaya Peliharaan Dewa Parwira Loncat ke Jalan Saat Dievakuasi BKSDA

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR  - Dewa Gede Parwira (40), seorang warga Banjar Sangging, Kelurahan/Kecamatan Gianyar, Bali, menyerahkan seekor buaya dewasa pada Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali, Jumat (20/9/2019).

Buaya tersebut merupakan buaya yang dipeliharanya.

Berdasarkan undang-undang kepemilikan satwa liar, Dewa Parwira memang wajib menyerahkan peliharaannya, setelah hewan tersebut dewasa atau dianggap sudah membahayakan.

Hasil pantauan Tribun Bali, proses penangkapan tersebut relatif memakan waktu.

Sebab buaya yang tidak biasa melihat orang banyak itu, tiba-tiba menjadi agresif.

Petugas pun terpaksa menangkapnya dengan cara diikat tali dan lakban.

Bahkan saat sudah ditaruh di dalam mobil petugas, buaya yang diberi nama Kroco tersebut berhasil meloncat ke jalan, dan membuat panik pengguna jalan.

Dewa Parwira tampak murung ketika hewan kesayangannya dibawa petugas, untuk ditangkarkan di Bali Safari & Marine Park.

Pemilik buaya, Dewa Parwira, mengatakan, kedatangan BKSDA Bali mengambil buaya tersebut adalah atas permintaannya, lantaran buaya tersebut sudah dewasa.

Parwira mengungkapkan, buaya tersebut dibelinya melalui toko online, dan saat itu ukurannya masih kecil.

“Buaya tersebut saya beli lewat online dan sekarang sudah besar, saya relakan untuk diserahkan ke BKSDA, karena undang-undang yang mengatur demikian,” ujarnya.

Dewa Parwira menceritakan, buaya tersebut telah dipeliharanya sejak lima tahun lalu.

Dalam kesehariannya, buaya yang saat ini memiliki panjang 1,5 meter, dengan berat 40 kilogram (Kg) ini, dilepaskan di halaman rumah.

Pada masa awal pemeliharaan, kata Parwira, buaya muara ini galak, dan menggigit dirinya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved