500 Siswa Ikut Pelatihan Mekendang di Lapangan Puputan Badung
Kurang lebih 500 orang siswa SD dan SMP dari seluruh sanggar tabuh yang ada di Kota Denpasar ikut acara Pelatihan Kendang Bersama Maestro
Penulis: Putu Supartika | Editor: Irma Budiarti
500 Siswa Ikut Pelatihan Mekendang di Lapangan Puputan Badung
Laporan Wartawan Tribun Bali, I Putu Supartika
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Anak-anak mengenakan pakaian adat madya duduk bersila di tengah lapangan sambil memangku kendangan.
Saat ada aba-aba dari mentor atau pelatih, mereka pun memukul kendangan tersebut dengan jari tangan terbuka.
Pak dug, pak dug, bunyi kendangan selaras dan seirama pun mengalun di Lapangan Puputan Badung, Denpasar, Bali, pada Minggu (22/9/2019) pagi.
Kurang lebih 500 orang siswa SD dan SMP dari seluruh sanggar tabuh yang ada di Kota Denpasar ikut acara Pelatihan Kendang Bersama Maestro.
Kegiatan ini merupakan rangkaian dari Mahabandana Prasada untuk memperingati HUT ke-113 Puputan Badung.
Kabid Kesenian Dinas Kebudayaan Kota Denpasar, Dwi Wahyuning Kristiansanti saat dikonfirmasi Tribun Bali mengatakan, materi pelatihan ini diberikan oleh maestro kendang yakni I Ketut Sukarata yang merupakan putra dari seniman almarhum I Wayan Berata.
Pada latihan ini peserta dilatih dengan cara langsung mempraktekkannya.
Karenanya, peserta membawa kendang dari sanggarnya masing-masing yang digunakan untuk latihan langsung.
"Materi pada pelatihan kendang bersama maestro ini adalah dasar-dasar pukulan kendang. Dari dasar inilah nantinya bisa dikembangkan menjadi pukulan-pukulan lainnya termasuk variasinya," kata Wahyuningsih.
Dengan pelatihan bersama maestro ini, ia berharap semakin banyak anak-anak yang melestarikan seni budaya utamanya mekendang, apalagi di Denpasar ada perlombaan mekendang tunggal.
Sementara itu, Kadis Kebudayaan Kota Denpasar, IGN Bagus Mataram mengatakan, selain pelatihan mekendang juga ada beberapa sajian yang ditampilkan dalam Mahabandana Prasada ini, mulai dari ngelawang, joged bumbung, hingga pementasan kesenian disabilitas.
Selain itu, juga dilaksanakan Parade Gong Kebyar dan Kesenian Klasik Kota Denpasar yang berlangsung mulai tanggal 20 September hingga 28 September 2019.
Adapun peserta dari parade ini merupakan perwakilan dari empat kecamatan dengan jumlah peserta sebanyak 44 sekaa yaitu Sekaa Gong Kebyar Taman Kanak-kanak sebanyak 4 sekaa, Sekaa Gong Kebyar Anak-anak sebanyak 12 sekaa, Sekaa Gong Kebyar Wanita sebanyak 8 sekaa dan Sekaa Kesenian Klasik sebanyak 24 sekaa.
Ia menambahkan, Mahabandana Prasada ini merupakan kegiatan yang dilaksanakan sebagai sebuah peringatan peristiwa heroik Puputan Badung yang terjadi pada 20 September 1906 silam.
"Ini merupakan momentum sejarah dan tonggak penting bagi Kota Denpasar sekaligus meneladani Raja I Gusti Ngurah Made Agung dalam mempertahkankan ibu pertiwi," katanya.
(*)