Seusai Kumpul di Istana, Projo Sebut Jokowi Minta Pelantikan Dipercepat
Budi menjelaskan, dalam pertemuan di Istana Negara, Jumat (27/9/2019), Presiden Jokowi mengungkapkan hal usulan pelantikan dimajukan satu hari dari ja
Seusai Kumpul di Istana, Projo Sebut Jokowi Minta Pelantikan Dipercepat
Jokowi dikabarkan meminta agar pelantikan dirinya bersama Ma'ruf Amin dimajukan alias dipercepat dari jadwal. Hal ini diungkapkan oleh Ketua Umun DPP Projo Budi Arie Setiadi. Budi menjelaskan, dalam pertemuan di Istana Negara, Jumat (27/9/2019), Presiden Jokowi mengungkapkan hal usulan pelantikan dimajukan satu hari dari jadwal.
TRIBUN-BALI.COM - Pasangan Presiden dan Wakil Presiden Terpilih 2019-2024, Joko Widodo (Jokowi)-KH Ma'ruf Amin akan dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI, 20 Oktober nanti.
Jadwal ini sesuai agenda yang sudah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pusat.
Akan tetapi, Jokowi dikabarkan meminta agar pelantikan dirinya bersama Ma'ruf Amin dimajukan alias dipercepat dari jadwal.
Hal ini diungkapkan oleh Ketua Umun DPP Projo Budi Arie Setiadi.
Budi menjelaskan, dalam pertemuan di Istana Negara, Jumat (27/9/2019), Presiden Jokowi mengungkapkan hal usulan pelantikan dimajukan satu hari dari jadwal.
"Presiden Jokowi sudah mengusulkan. Meminta tanggal pelantikan dimajukan sehari menjadi Sabtu, 19 Oktober 2019," ungkap Budi, Sabtu (28/9/2019).
Ia mengungkapkan persiapan dilakukan setelah sejumlah pemimpin kelompok pendukung atau relawan saat bertemu Presiden Jokowi di Istana.
"Teknisnya sedang diatur. Tapi antusiasme tinggi. Jutaan pendukung Jokowi siap hadir," kata Budi.
Sebelumnya, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan, Presiden telah menginstruksikan aparat kepolisian dan TNI untuk mengantisipasi tindakan yang tidak diinginkan.
Menurut Moeldoko, menjaga situasi keamanan di setiap daerah perlu dilakukan dengan baik, apalagi pada 20 Oktober 2019 akan berlangsung pelantikan Jokowi dan Kiai Maruf Amin sebagai presiden-wakil presiden.
"Ya relatif lahy bahwa situasi menang ada prioritas-prioritasnya, setidaknya sampai pelantikan berjalan dengan baik," tuturnya.
Mantan Panglima TNI itu menyebut pemerintah dan aparat keamanan melihat ada oknum yang berupaya membuat situasi keamanan tetap memanas dan berniat menghambat pelantikan.
"Ada yang mengharapkan seperti itu (menghambat pelantikan)," kata Moeldoko.
