Kisah dari Wamena, Warga Pendatang Diungsikan ke Gereja hingga Trauma yang Masih Membekas

Sejumlah warga pendatang dari Padang, Jawa, Makassar bercerita bagaimana mereka diselamatkan saat kerusuhan

Editor: DionDBPutra
KOMPAS.COM/DHIAS SUWANDI
Para pengungsi dari Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, tiba di LanudSilas Papare Jayapura, Jumat (27/9/2019) 

Kemudian 1.500 paket perlengkapan pakaian pria, 1.500 paket perlengkapan pakaian wanita, 2.500 matras, 1.500 tenda gulung atau terpal, 2.500 selimut, dan 100 unit Bantuan Usaha Ekonomi Produktif.

Sebelumnya, Komandan Distrik Militer 1702 Jayawijaya, Letkol Inf Candra Dianto, mengatakan ribuan pengungsi korban kerusuhan Wamena membutuhkan bantuan kebutuhan pokok seperti pakaian, makanan, dan barang-barang keperluan anak dan perempuan.

Presiden Joko Widodo mengimbau masyarakat untuk tidak ramai-ramai meninggalkan Wamena, Papua, pasca-kerusuhan yang terjadi di kota itu.

Jokowi menyebut, aparat keamanan kini sudah bisa memulihkan kondisi di Wamena setelah terjadi kerusuhan yang menewaskan sedikitnya 33 orang.

"Terus kami imbau agar masyarakat tidak keluar dari Wamena karena aparat keamanan sudah bisa mengamankan," kata Jokowi di Istana Bogor, Senin (30/09).

Jokowi mengakui bahwa saat ini masyarakat masih banyak yang ingin keluar dari Wamena karena merasa takut. Ia meminta tak ada yang mengaitkan kejadian ini dengan konflik antar-etnis.

"Seluruh masyarakat tetap tenang, menahan diri dan menghindarkan dari semua provokasi provokasi dan fitnah-fitnah yang kita lihat di media sosial begitu sangat banyaknya isu-isu yang ditebarkan," kata presiden.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Cerita Warga Pendatang Diselamatkan Orang Asli Papua Saat Kerusuhan Wamena, Diungsikan ke Gereja

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved