Nyaris Terjadi Bentrok Geng Remaja Pekan Lalu, Polisi Indikasikan Keberadaan Geng Ini di Klungkung
Peristiwa sekelompok remaja di Klungkung yang nyaris bentrok Kamis malam (3/10) lalu, membuat jajaran kepolisian bergerak cepat.
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Ady Sucipto
TRIBUN-BALI.COM, KLUNGKUNG -- Peristiwa sekelompok remaja di Klungkung yang nyaris bentrok Kamis malam (3/10) lalu, membuat jajaran kepolisian bergerak cepat.
Polisi mengindikasikan, keberadaan geng remaja di Klungkung.
Kapolsek Klungkung Kompol Nyoman Suparta, mengumpulkan anggota di ruangannya, Senin (7/10/2019).
Ia memberikan penekanan ke anggotanya, untuk melakukan langkah antisipasi terkait hal tersebut.
"Masalah kenakalan remaja ini merupakan tanggung jawab kita semua, mulai orang tua, sekolah, hingga Dinas Pendidikan," ujar Kapolsek Klungkung Kompol Nyoman Suparta.

Kamis (3/10) lalu, ratusan remaja nyaris bentrok di sekitar Setra Tegal Linggah, tepatnya di dekat Kantor Lurah Semarapura Kangin sekitar pukul 21.00 Wita.
Beruntung keributan berhasil digagalkan kepolisian atas laporan masyarakat.
Setelah didalami, ratusan remaja tersebut berasal dari dua kelompok berbeda, yakni Bull Destroyer dan The Cruser.
" Sebagaian besar anggota dari kelompok itu, masih siswa SMP dan SMA. Saat ini kasusnya tengah didalami Reskrim Polres Klungkung," ungkap Nyoman Suparta.
Suparta menyebut, hal ini juga karena remaja tersebut kurang bijak menggunakan media sosial.
Mereka kebanyakan dimasukan ke grup wa, oleh orang tidak dikenal. Lalu diminta solidaritas mereka melalui grup tersebut, untuk ikut datang ke TKP.
" Remaja yang sempat dimankan, mengaku tidak tau menahu siapa yang memasukan mereka ke grup. Diminta datang, mereka juga nurut datang tanpa tau masalah," jelasnya.
Masalah ini pun mendapat atensi kepolisian, terlebih semakin maraknya kasus yang melibatkan siswa beberapa hari belakangan ini.
Kepolisian telah memanggil orangtua siswa, termasuk meminta remaja yang terlibat untuk membuat surat pernyataan.
" Orangtuanya pun, tidak tau anak mereka malam itu kemana. Memang belum sampai terjadi keributan, tapi patut curigai mengapa ratusan remaja kumpul di dekat kuburan saat malam hari," jelasnya.
Saat ini kepolisian di Klungkung, lebih intens untuk melakukan penyuluhan ke sekolah terkait kenakalan remaja tersebut.
Sementara Kasat Reskrim Polres Klungkung AKP Mirza Gunawan mengatakan kasus tersebut masih dalam proses penyelidikan.
" Kasus itu masih kami dalami," ungkap Mirza Gunawan. (*)