Mayat dalam Kondisi Kurus dengan Kulit Gosong Ditemukan di Sawah Blahbatuh, Diduga Ini Penyebabnya
Mayat dalam Kondisi Kurus dengan Kulit Gosong Ditemukan di Sawah Blahbatuh, Diduga Ini Penyebabnya
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Aloisius H Manggol
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR – Sesosok mayat laki-laki di temukan dalam kondisi kurus dan gosong di areal persawahan di Banjar Pekandelan, Desa Bedulu, Blahbatuh, Selasa (8/10/2019) pukul 17.30 Wita.
Pria tersebut diketahui bernama I Wayan Budi (30) asal Banjar Panglan, Desa Pejeng, Tampaksiring.
Dalam pemeriksaan dokter Puskesmas 2 Tampaksiring, Budi diduga meninggal delapan jam sebelum ditemukan.
Informasi dihimpun Tribun Bali, Rabu (9/10/2019), Budi pertama kali ditemukan dalam kondisi kaku oleh Made Arsana (35) asal Banjar Intaran, Desa Pejeng, Tampaksiring.
Ketika itu, Arsana akan menuju sawahnya, Selasa (8/10/2019) pukul 17.30 Wita.
Namun saat melintasi lahan persawahan milik Wayan Wirta asal Pekiandelan, ia melihat sesosok tubuh manusia tergeletak di tanah.
Saat itu, Arsana langsung menghampiri sosok tersebut.
Ia sempat menyuruh orang tersebut bangun, namun tidak ada respon.
Arsana yang mengetahui identitas orang tersebut, lantas memberitahukan kondisi Budi pada keluarganya.
Tak berselang lama, bersama keluarga korban dan prajuru setempat langsung mendatangi tempat kejadian perkara (TKP).
Lantaran mengetahui saat itu Budi dalam kondisi tak bernyawa, akhirnya pihak keluarga dan prajuru langsung membawa jenazah korban ke rumahnya.
Kapolsek Blahbatuh, AKP Yoga Dwiyatmoko saat dikonfirmasi membenarkan hal tersebut.
Berdasarkan hasil pemeriksaan medis, penyebab kematian tersebut diduga karena korban mengalami dehidrasi karena terjemur di bawah terik matahari.
Diperkirakan korban meninggal delapan jam saat ditemukan.
Lantaran terjemur lama, diduga menyebabkan kulit korban menjadi gosong, terlebih lagi sengatan matahari di musim kemarau ini sangat kuat.