Jerinx dan Sejumlah Nama Dilaporkan ke Polisi Karena Dianggap Sebar Hoaks Soal Penusukan Wiranto

Ketua Cyber Indonesia ini mengatakan kliennya membawa sejumlah barang bukti yakni tangkapan layar status akun media sosial tersebut dan link URL yang

Editor: Rizki Laelani
TANGKAP LAYAR instagram @ jrxsid
Jerinx menuliskan doa agar Wiranto segera sembuh dari luka tusuk pada perut bagian kirinya akibat serangan tersebut. "Lekas sembuh bro," tulis Jerinx di akun Instagram-nya, @jrxsid, seperti dikutip Kompas.com, Kamis (10/10/2019). 

Kunai sendiri merupakan senjata yang berasal dari Jepang.

Pisau itu juga kerap muncul di serial anime Jepang, salah satunya Naruto.

Teknik memegang senjata

Peristiwa penusukan terhadap Menkopolhukam Wiranto mengagetkan semua pihak.

Serangan terorisme yang dilakukan 10 hari jelang pelantikan Presiden Jokowi tersebut membuktikan sel dan jaringan teroris masih ada.

"Pelaku inisial S alias AR secara ideologi menolak Pancasila dan demokrasi, dan Menkopolhukam dianggap sebagai simbol Thaghut atau setan besar yang wajib diperangi," ujar peneliti terorisme UI Ridlwan Habib di Jakarta, Kamis (10/10/2019).

Serangan dilakukan dua orang yang mempunyai mental kejam dan nekad.

"Mereka berpura-pura sebagai warga masyarakat yang menunggu mobil Menkopolhukam mendekat, jarak pelaku saat menunggu hanya 3 meter dari sasaran, ini kelengahan pihak pengamanan setempat, " kata Ridlwan.

Dari berbagai video maupun foto yang beredar di media sosial, tampak dua pelaku memang menunggu mobil Wiranto datang.

Keduanya berdiri tepat di samping Kapolsek.

"Jarak itu memungkinkan pelaku merangsek dari sudut kiri belakang pak Wiranto, sudut itu kosong karena ajudan menghadap ke kanan, " kata Ridlwan yang juga praktisi beladiri KravMaga tersebut.

Dari cara memegang senjata saat dihunjamkan kepada sasarannya, tampak pelaku cukup terlatih.

"Teroris itu memegang senjatanya dengan teknik reverse grip, atau pegangan terbalik yang mengakibatkan daya hunjaman dua kali lebih kuat dari gaya pegang biasa, " ujar alumni S2 Kajian Intelijen UI tersebut.

Ridlwan menilai, informasi kunjungan Wiranto ke desa Menes Pandeglang yang memicu kedua pelaku untuk beraksi.

"Itu jelas tidak spontan, ada niat jahat yang sudah direncanakan, termasuk teknik pelaku menyembunyikan senjata tanpa terdeteksi petugas keamanan setempat, " kata Ridlwan.

Sumber: Tribunnews
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved