Tips Sehat untuk Anda

Jadi Mudah Sakit Saat Peralihan Musim, 5 Tips Menjaga Kesehatan di Musim Pancaroba

Ada banyak tips menjaga kesehatan di musim pancaroba yang perlu diketahui agar kondisi tubuh tetap fit

Editor: Irma Budiarti
intisari-online.com
Ilustrasi sakit - Jadi Mudah Sakit Saat Peralihan Musim, 5 Tips Menjaga Kesehatan di Musim Pancaroba 

Jadi Mudah Sakit Saat Peralihan Musim, 5 Tips Menjaga Kesehatan di Musim Pancaroba

TRIBUN-BALI.COM - Jadi Mudah Sakit Saat Peralihan Musim, 5 Tips Menjaga Kesehatan di Musim Pancaroba

Ada banyak tips menjaga kesehatan di musim pancaroba yang perlu diketahui agar kondisi tubuh tetap fit.

Pasalnya, bila tidak mengetahui tips menjaga kesehatan di musim pancaroba, tubuh akan rentan terhadap banyak penyakit menular.

Penyakit menular mudah menyerang siapa saja bila kita tidak mengetahui tips menjaga kesehatan di musim pancaroba yang rentan terjadi sakit.

Seperti yang diketahui, musim pancaroba atau peralihan dari musim kemarau ke musim penghujan memang rentan menyebabkan sakit.

Bulan Oktober merupakan musim pancaroba peralihan dari musim kemarau ke musim penghujan.

Sebaliknya, pada bulan Maret sampai April menjadi masa peralihan dari musim hujan ke musim kemarau.

Musim pancaroba ditandai dengan angin kencang, muncul puting beliung, udara terasa panas, dan hujan yang datang secara tiba-tiba dalam waktu singkat.

Perubahan tersebut juga disebut berdampak buruk pada kesehatan tubuh seperti terserang asma, sakit kepala, flu, hingga sakit di persendian.

Dilansir dari laman Kompas.com, terdapat beberapa alasan kenapa orang mudah sakit saat musim pancaroba.

Lowongan CPNS 2019, Dibuka 25 Oktober, 4 Formasi hingga Besaran Gaji-nya

Jelang Pelantikan Presiden dan Wapres, Kapolda Bali Beri Arahan Bhabinkamtibmas dan Pecalang

Ketika suhu rendah, udara dingin yang masuk ke saluran udara juga menjadi dingin, sehingga mengakibatkan peradangan.

Selain itu, pertukaran udara yang cepat saat beraktivitas berat menyebabkan udara tidak dapat dihangatkan lebih dulu, sehingga meningkatkan risiko imflamasi.

Studi yang dipublikasikan dalam jurnal Allergy menyatakan, angin terutama saat badai dapat membawa serbuk sari yang terdapat di tanah sehingga menyebabkan banyak penderita asma yang harus mendapat perawatan karena serangan asma.

Menurut salah satu survei yang dilakukan kepada penderita migrain di Amerika, 53 persen dari mereka menyatakan bahwa salah satu pemicu dari migrain yang mereka derita adalah perubahan cuaca.

Sumber: Grid.ID
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved