Tarikan Baris Cerekuak, 525 Siswa Tampil dalam Pembukaan Festival Kerambitan Kelima
Cerekuak tersebut adalah salah satu jenis burung. Baris Cerekuak ditampilkan saat berlangsungnya upacara Pitra Yadnya
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Masyarakat Tabanan khususnya Kecamatan Kerambitan tumpah riuh menyaksikan pembukaan Festival Kerambitan ke 5 di Lapangan Umum Kerambitan, Desa/Kecamatan Kerambitan, Tabanan, Kamis (17/10/2019) malam.
Acara ini dibuka secara langsung oleh Sekda Tabanan, I Gede Susila dengan menumbuk lesung.
Festival ini mengangkat tema "Manurbawa" Spirit of Life.
Menariknya, pada pembukaan festival ditampilkan Tari Baris Cerekuak Massal yang pakaiannya menggunakan daun pisang kering (keraras) dan membawa daun jaka dengan melibatkan 525 orang siswa SMP dan SMA di lingkungan Kerambitan serta Karang Taruna Kerambitan.
Camat Kerambitan, I Gusti Made Darma Ariantha mengatakan, Festival Kerambitan ke 5 ini mengangkat tema Manurbawa yang memiliki makna bagaimana menjadi manusia seutuhnya.
Ia menjelaskan, pada setiap festival memang mengangkat tema yang berbeda, dan khusus pada festival tahun ini lebih banyak melibatkan para pemuda Kerambitan sendiri.
• Per 17 Oktober 2019 Produk Mamin Wajib Dilabeli Halal, Begini Penjelasan untuk Pengusaha di Bali
• Sampai Menebas Semak Belukar, Berikut Fakta Lain tentang Film Perempuan di Tanah Jahanam
"Festival ini berlangsung selama empat hari, mulai hari ini hingga Minggu (20/10/2019) mendatang. Jika sebelumnya lebih banyak melibatkan PKK, dan saat ini hampir semua kegiatan diambil atau digarap oleh anak-anak muda di sini," kata Darma Ariantha saat ditemui di lokasi, Kamis (17/10/2019) malam.
Selain berbagai penampilan di panggung, kata dia, di lokasi juga diselenggarakan bazar dari Karang Taruna.
Selain itu, di bidang kuliner melibatkan beberapa desa adat. Bahkan, juga dilaksanakan parade jajan Bali yang hampir punah seperti salah satunya, orog-orog.
"Kemudian, kegiatan tahunan ini melibatkan ribuan seniman dari 15 Desa di Kecamatan Kerambitan. Sebagian besar seniman adalah generasi milenial," paparnya.
Untuk Tari Baris Cerekuak asli Kerambitan, kata dia, melibatkan siswa sekolah dari jenjang SMA dan SMP serta Karang Taruna.
Tarian ini memang jarang sekali dipentaskan, biasanya dipentaskan saat upacara besar di puri khususnya Pitra Yadnya.
• Fitur Following di Instagram Telah Dihapus, Ini Dampaknya
• 4 Zodiak Egois Dalam Hubungan Cinta, Jangan Tertipu Ketenangan Aquarius
"Tari ini dipilih karena merupakan keinginan dari para pemuda. Mereka lebih banyak penasaran dan ingin melestarikan tarian yang sudah jarang pentas saat ini karena sebelumnya memang hanya ditampilkan saat karya besar saja," jelasnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Festival Kerambitan, I Made Suryana mengatakan, Tari Baris Cerekuak ini memang sudah hampir dipentaskan dan hampir dilupakan oleh generasi muda saat ini.
Tarian ini lebih ke tradisi yang biasanya dipentaskan saat acara besar.