Patrianus Meninggal Diduga Karena Keracunan Metanol Padahal Baru Bergelar Sarjana Pertanian di Bali
Ia mengungkapkan bahwa temannya itu baru saja diwisuda di salah satu universitas yang ada di Bali.
Penulis: M. Firdian Sani | Editor: Eviera Paramita Sandi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Kabar duka datang dari warga Nusa Tenggara Timur, Patrinus Senja (26) asal Flores yang meninggal dunia karena diduga keracunan metanol.
Jenazahnya diterima di Forensik RSUP Sanglah pada Kamis (17/10/2019) pukul 03.15 wita.
Korban sempat dirawat di Rumah Sakit Bross, sebelum akhirnya meninggal dan dibawa ke forensik RSUP Sanglah untuk dilakukan pemeriksaan medis.
Keluarga serta kerabatnya turut hadir dan menengok korban ke kamar jenazah (KMJ) RSUP Sanglah.
Vidi, seorang kerabat korban mengaku tak menyangka jika temannya itu telah berpulang ke sang pencipta.
Ia mengungkapkan bahwa temannya itu baru saja diwisuda di salah satu universitas yang ada di Bali.
"Padahal dia baru aja wisuda tanggal 8 kemarin, dia ambil jurusan pertanian," ungkapnya.
Adapun Kepala Bagian SMF Kedokteran Forensik RSUP Sanglah, dr Ida Bagus Putu Alit mengatakan pada pemeriksaan korban tidak ditemukan luka-luka dan hanya menunjukkan mati lemas karena diduga keracunan metanol.
"Tapi untuk memastikan memang kami masih menyimpan sampel darahnya, dan kencingnya untuk pemeriksaan," tambahnya saat ditemui di Forensik RSUP Sanglah.
Menurut informasi yang disampaikan dokter Alit, sebelumnya korban minum-minuman keras (miras) bersama teman-temannya.
"Berdasarkan analisis dan informasi yang didapat itu, ada sekelompok remaja minum-minum, itu sekitar 4 hari yang lalu. Dan kemudian mulai kemarin ada gejala-gejala yang menunjukkan keracunan," ujarnya.
Jumlah mereka adalah 10 orang dan beberapa orang menunjukkan tanda keracunan.
"Jadi sampai saat ini ada 6 pasien yang masuk ke RSUP Sanglah karena kita curigai keracunan metanol karena sebelumnya ada riwayat minum-minum alkohol sebelumnya," jelasnya.
Dua orang meninggal dan sisanya masih dalam perawatan di IGD RSUP Sanglah.
"Yang masuk ke rumah sakit Sanglah ada 6, yang satu langsung meninggal, yang satunya lagi dirawat di rumah sakit lain, masuk kemarin subuh juga meninggal. Sementara yang masih dirawat itu ada 4 orang di IGD RSUP Sanglah, dan dan itu juga menunjukkan adanya gejala-gejala keracunan metanol," ucapnya.
Dokter Alit mengatakan jika gejala yang mereka alami berupa mual, bahkan ada yang langsung pingsan.
Namun demikian, dokter Alit mengatakan kondisi keempatnya masih stabil.
"Yang masih dirawat di sini ada YM, YB, PK, dan AA, dan semua dari NTT," katanya. (*)