Angka Kelahiran Total di Bali 2,3 Per Tahun, Laju Pertumbuhan Penduduk Lebih Tinggi dari Nasional
TFR di Bali mengalami tren peningkatan, di mana sebelumnya pada tahun 2017 adalah 2,1, dan saat ini tahun 2019 menjadi 2,3
Penulis: Wema Satya Dinata | Editor: Irma Budiarti
Angka Kelahiran Total di Bali 2,3 Per Tahun, Laju Pertumbuhan Penduduk Lebih Tinggi dari Nasional
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bali, Catur Sentana mengatakan salah satu indikator yang dihitung oleh BKKBN adalah terkait angka kelahiran total (Total Fertility Rate/TFR).
Catur menyebut TFR di Bali mengalami tren peningkatan, di mana sebelumnya pada tahun 2017 adalah 2,1, dan saat ini tahun 2019 menjadi 2,3.
Artinya setiap perempuan usia subur memiliki jumlah anak rata-rata 2 sampai 3 orang.
Pihaknya mengimbau masyarakat Bali agar merencanakan pembangunan keluarga dengan baik sesuai kemampuan, kesehatan reproduksi, daya dukung, dan ekonominya.
• Mencicipi Sandwich Strawberry Choco, Kudapan Lezat Cocok Jadi Bekal Beraktivitas
• SEDANG BERLANGSUNG Live Streaming TV Online Vidio.com Persela Lamongan vs Persebaya Surabaya
“Dengan demikian keluarga ini, sustainable-nya bisa terjamin,” kata Catur seusai melantik pejabat fungsional dan pejabat pengawas di Lingkungan BKKBN Perwakilan Provinsi Bali, di Renon, Denpasar, Bali, Rabu (23/10/2019).
Dikatakannya, laju pertumbuhan penduduk Bali juga masih cukup tinggi dibandingkan nasional, yaitu 2,15 per tahun.
Laju pertumbuhan penduduk ini bukan dari akibat pengaturan kelahiran, tetapi lebih banyak dipengaruhi faktor migrasi.
“Faktor migrasi di Bali cukup tinggi sehingga memengaruhi laju pertumbuhan penduduk. Pertumbuhan penduduk dari migrasi sebesar 8 sampai 10% pada tahun 2018,” sebutnya.
Selanjutnya, yang menjadi tantangan ke depan adalah meningkatkan kesadaran masyarakat untuk melaksanakan program KKBPK (Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga), yang kini belum menjadi prioritas masyarakat.
• Jadi Menteri Jokowi dari Bali, Ini Biodata Bintang Puspayoga
• Sasar Kunjungan Wisman Asia Selatan, Kemenpar Ajak Media & Influencer Pakistan Famtrip ke Bali
Karena, kata dia, yang menjadi kebutuhan dasar keluarga atau kebutuhan dasar masyarakat sebenarnya adalah program KKBPK ini.
“Ini yang memang belum sepenuhnya disadari, padahal (KKBPK) ini merupakan kebutuhan dasar,” ujarnya.
Program KKBPK bermanfaat sebagai dasar mengatur perencanaan keluarga.
Sehingga diharapkan masyarakat dalam membangun keluarga harus berdasarkan perencanaan matang, perencanaan dalam mewujudkan keluarga berkualitas, mempersiapkan anggota keluarganya dengan baik, seperti dari Pendidikan, kesehatan, kebutuhan dasar dan sebagainya.
“Dengan perencanaan keluarga yang baik ini maka semuanya lebih mudah dalam mewujudkan keluarga ideal, berkualitas, potensial dan krama Bali unggul,” imbuh Catur.
(*)