Made Urip Bongkar Alasan Terpilihnya Bintang Pupayoga, Ada Sejarah Antara Megawati Dan Puri Satria
Ketua DPP PDIP, Made Urip mengatakan masuknya nama Bintang Puspayoga ke kabinet merupakan rekomendasi khusus
Penulis: Ragil Armando | Editor: Eviera Paramita Sandi
TRIBUN-BALI.COM - Penunjukan I Gusti Ayu Bintang Darmawati alias Bintang Puspayoga sebagai Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Anak (PPA) di Kabinet Jokowi-Ma'ruf mengagetkan banyak pihak.
Pasalnya, nama Bintang sendiri sebelumnya tidak masuk dalam bursa calon menteri dari Bali.
Bintang Puspayoga sendiri menyingkirkan nama-nama beken yang sebelumnya digadang-gadang masuk dalam bursa kabinet Jokowi-Ma'ruf, diantaranya petahana, AAGN Puspayoga, Bupati Tabanan, Ni Putu Eka Wiryastuti, Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati alias Cok Ace.
Sedangkan, tiga nama masuk sebagai kuda hitam yakni, Anggota DPD RI Dapil Bali 2019-2024, Gede Pasek Suardika, Politikus NasDem, I Gusti Putu Artha, dan Stafsus Presiden Jokowi, Anak Agung Gede Ngurah Ari Dwipayana.

Kepada Tribun Bali, Ketua DPP PDIP, Made Urip mengatakan masuknya nama Bintang Puspayoga ke kabinet merupakan rekomendasi khusus dari Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Soekarnoputri.
Sehingga, Bintang Puspayoga merupakan menteri yang menjadi representasi PDIP di kabinet.
PDIP sendiri mendapat jatah 5 menteri di kabinet yakni, Menteri PU, Basuki Hadimulyono, Menseskab, Pramono Anung, Menkumham, Yasona Laoly, Menpan-RB, Tjahjo Kumolo, dan Bintang Puspayoga sendiri.
"Ya rekomendasi ibu ketua umum, rekomendasi PDI itu," katanya, Rabu (23/10/2019).
Anggota DPR RI Dapil Bali ini mengatakan alasan nama isteri Mantan Menteri Koperasi dan UKM, AAGN Puspayoga itu masuk kabinet dikarenakan alasan historis hubungan antara Puri Satria dengan Megawati Soekarnoputri sendiri.
Pasalnya, Puri Satria yang notabene merupakan asal dari suami Bintang Puspayoga ini merupakan salah satu keluarga yang cukup baik dan dekat sejak jaman Bung Karno dahulu.

"Kan memang wajar Bu Bintang dapat. Karena sejarah partai di Bali dimulai di Puri Satria, faktor historis PDI Perjuangan, dari jaman PNI ini, ke PDI. Saya juga dulu di didik di Puri Satria saat masih muda," akunya.
Tidak hanya itu, Urip juga berpesan kepada para menteri, khususnya yang berasal dari PDIP untuk bekerja dengan baik, tulus, dan ikhlas membantu Jokowi-Ma'ruf.
Dan membuat berbagai terobosan-terobosan untuk kemajuan bangsa.
"Pesan kita kan bekerja dengan jujur, bekerja dengan tulus, ikhlas, sesuai dengan arahan presiden, tidak korupsi, kemudian ada terobosan-terobosan, meningkatkan produktivitas, terutama yang menjadi bidangnya masing-masing," pintanya.
Seperti diketahui, Bintang Puspayoga sendiri aktif dalam berbagai organisasi kemasyarakatan.
Bintang juga merupakan penasihat Dharma Wanita Persatuan Kementerian Koperasi dan UKM.

Ia juga tercatat sebagai Ketua Bidang Manajemen Usaha Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) dan Ketua Bidang II Penggerak PKK serta Ketua Bidang Peningkatan Kualitas Keluarga Besar OASE Kabinet Kerja.
Bintang punya minat tersendiri di bidang olahraga.
Ia bahkan dikenal sebagai atlet tenis meja di kalangan Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Kerja (OASE) alias perkumpulan para istri menteri.
Bahkan, saking gemarnya bermain tenis meja, perempuan yang lahir di Bali, 24 November 1968 silam itu juga sempat menjabat sebagai Ketua Pengurus Provinsi Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMS) Bali periode 2015-2019. Ia juga kerap mengikuti pertandingan eksibisi.
Pada Mei 2019, Bintang menjadi salah satu dari delapan pejabat Eselon II Pemkot Denpasar dari hasil lelang.
Ia dilantik sebagai Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda Kota Denpasar.
Sekadar dicatat, sejak era Orde Baru, ada 7 tokoh asal Bali yang dipercaya sebagai menteri.
Menariknya, Bintang Puspayoga merupakan menteri perempuan pertama dari Bali.
Kiprah menteri dari Bali diawali oleh Letjen TNI (Purn) Ida Bagus Sudjana yang dipercaya Presiden Soeharto menjadi Menteri Pertambangan dan Energi 1993-1998.
Kemudian, dilanjut Prof dr Ida Bagus Oka yang dipercaya Presiden BJ Habibie menjadi Menteri Negara Kependudukan/Kepala BKKBN 1998-1999.
Habis itu, muncul nama tokoh dari Gianyar, AA Gde Agung, yang dipercaya Presiden Gus Dur menjadi Menteri Negara Masalah-masalah Kemasyarakatan periode 1999-2001.
Sedangkan I Gede Ardika (tokoh asal Desa Sudaji, Kecamatan Sawan, Buleleng) dipercaya Presiden Megawati menjadi Menteri Pariwisata 2001-2004.
Sejak itu, jabatan Menteri Pariwisata seolah lengket untuk jatah Bali.
Sebab, muncul kemudian nama Jero Wacik yang dipercaya Presiden SBY menjadi Menteri Pariwisata dua periode, yakni 2004-2009 dan 2009-2011.
Jero Wacik baru dialihkan SBY menjadi Menteri ESDM 2011-2014 saat reshuffle kabinet tahun 2011.
Setelah Jero Wacik berla-lu, muncul AA Gede Ngurah Puspayoga (tokoh Puri Satria Denpasar) yang dipercaya Presiden Jokowi jadi Menteri Koperasi dan UKM 2014-2019. (*)