Masalah Irigasi Berlarut-larut, Kelihan Subak Tohpati Sebut Pemprov Bali Tak Becus Atasi Kekeringan

Petani Subak Tohpati merasa lelah, kecewa, dan kesal karena permasalahan air irigasi terus berlarut-larut

Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Irma Budiarti
Tribun Bali/Eka Mita Suputra
Kelihan Subak Desa Tohpati, Banjarangkan, Klungkung, Bali, I Nengah Sudana menunjukkan petak sawah di Tempek Kangin yang mengalami kekeringan, Rabu (23/10/2019). Masalah Irigasi Berlarut-larut, Kelihan Subak Tohpati Sebut Pemprov Bali Tak Becus Atasi Kekeringan 

Hal ini pun sudah disepakati kedua pihak.

Realisasinya, Subak Tohpati tetap tidak diberikan air irigasi, namun petani tetap diminta membayar.

"Kami diminta untuk membayar, tapi Subak Tohpati tidak pernah mendapatkan air. Saya sebagai Ketua Subak, sudah gerah. Bagaimana saya bisa menagih uang ke petani, jika sawah mereka tidak terairi air? Jika tidak membayar, justru dijadikan utang oleh Subak Tembuku. Setiap saya hubungi pengurus Subak Tembuku, katanya selalu ada air. Tapi nyatanya tidak didistribusikan," ungkapnya.

Kondisi ini membuat Nengah Sudana dan petani di Subak Tohpati gerah.

Menurutnya, Pemerintah Provinsi Bali selama ini tidak becus menyelesaikan masalah kekeringan di Subak Tohpati.

Dalam waktu dekat ini, petani Subak Tohpati akan menyambangi Kantor Gubernur Bali untuk menyampaikan keluhan ini ke Wayan Koster.

"Ini kan masalahnya lintas kabupaten, antara Subak Tohpati di Klungkung dan Subak Tembuku di Bangli. Sehingga ini menjadi kewenangan Provinsi Bali. Tapi selama ini Pemprov Bali justru tidak becus. Kami merasa dianaktirikan. Petani di daerah lain, terus mendapatkan bantuan. Sementara kami bertahun-tahun mengalami masalah, tidak kunjung mendapatkan penyelesaian," jelas Sudana.

(*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved