5 Siswa SMP Tewas Tenggelam Saat Wisata ke Baduy, Dari Awal Sudah Dilarang Lakukan Ini
Lima siswa tersebut sebetulnya sudah dilarang untuk mandi di Sungai Ciujung, Kampung Gajeboh, Baduy luar.
Kepala Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Jaro Saija, mengatakan, lima siswa tersebut sebetulnya sudah dilarang untuk mandi di Sungai Ciujung, Kampung Gajeboh, Baduy luar.
"Dari awal sudah dilarang, dikasih peringatan, hari Jumat jangan teriak-teriak, jangan mandi ke sungai, sudah ada batasan-batasannya," kata Jaro Saija ketika dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat.
Ia mengatakan, Sungai Ciujung memiliki cekungan dalam sehingga wisatawan dilarang mandi di kawasan tersebut.
"Tenggelamnya di Sungai Ciujung, memang dalam, karena ada leuwi (cekungan), wisatawan dilarang ke sana," kata dia.
Cemas tunggu kepulangan
Setelah mendengar ada lima siswa tewas tenggelam di Sungai Gajeboh, orangtua siswa SMP Budhaya III Santo Agustinus bergegas menyambangi sekolah mereka.
Mereka menanti kepulangan anaknya yang memang dijadwalkan tiba di Ibu Kota, Jumat malam.
Jhonny, salah satu orangtua siswa, mengatakan bahwa anaknya Fransika (14) selamat dari musibah tersebut.
"Saya ditelepon anak saya, dia gemetaran pas nyeritain. Katanya, ada anak sekolah meninggal lima orang. Istri saya langsung nangis, puji Tuhan anak saya tidak apa-apa," ujarnya.
Namun, ia mengaku masih belum mengetahui detail kronologinya. Jumat malam, rombongan para pelajar yang study tour ke wisata adat pulang ke Jakarta dengan kawalan polisi.
"Sekarang masih di jalan, katanya dikawal polisi. Saya kurang tahu bagaimananya di jalan, yang pasti rombongan 3 bus yang tadi pagi berangkat," tuturnya. (*)
SUMBER: KOMPAS.com (Sandro Gatra, Acep Nazmudin | Editor : Khairina, Abba Gabrillin)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tragedi Jumat, 5 Siswa SMP Budhaya III Tenggelam di Kawasan Baduy: Sungai Terlarang untuk Wisatawan", .
Editor : Rachmawati