Satpol PP Badung Tertibkan 177 Reklame Tak Sesuai Masterplan, Target Selesai Akhir Tahun
Satpol PP Kabupaten Badung terus melakukan penertiban reklame baliho yang tidak sesuai masterplan
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Irma Budiarti
Satpol PP Badung Tertibkan 177 Reklame Tak Sesuai Masterplan, Target Selesai Akhir Tahun
TRIBUN-BALI.COM, BADUNG - Satpol PP Kabupaten Badung terus melakukan penertiban reklame baliho yang tidak sesuai masterplan.
Di Badung ada 177 titik yang tidak sesuai masterplan, dan semua reklame baliho yang berada di titik tersebut akan dibersihkan.
Namun, proses penurunan reklame baliho ini membutuhkan petugas khusus dan memakan waktu cukup lama.
Kasatpol PP Badung, IGAK Suryanegara mengakui penurunan reklame baru bisa dilaksanakan di Kuta Selatan.
Pasalnya, penurunan reklame cukup sulit, apalagi lokasinya di pinggir jalan raya.
Saat melakukan penurunan reklame baliho pun harus ada pengaturan lalu lintas, pemadaman listrik karena lokasinya relatif susah.
“Minggu depan ini penurunan masih di Kuta Selatan. Namun kami menargetkan akhir tahun ini sudah selesai, ” terang birokrat asal Denpasar ini.
Lanjutnya, untuk penurunan satu reklame baliho berukuran besar harus mendatangkan petugas khusus dan memerlukan waktu hingga empat hari.
• Tips Membuat Rumah Sejuk Tanpa Perlu Menyalakan Pendingin Ruangan
• 39 Mayat Dalam Kontainer Dikhawatirkan Dari Vietnam : Saya Tak Bisa Bernafas, Maaf Ibu
“Penurunan (reklame, red) kami menggunakan tenaga khusus. Penurunan satu baliho saja membutuhkan waktu empat hari,” terang Suryanegara, Jumat (25/10/2019).
Sepekan ini, terang Suryanegara, Satpol PP baru menurunkan 27 reklame baliho, ukuran besar 5x10 meter satu buah, ukuran sedang 3x4 meter 8 buah, dan ukuran kecil 18 buah.
“Hingga sekarang, kami baru bisa menurunkan 27 baliho. Namun kami akan terus lakukan pembongkaran sesuai dengan titik-titik reklame yang melanggar,” bebernya.
Secara terpisah, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Badung I Made Agus Aryawan mengatakan, moratorium dan jumlah ideal titik lokasi reklame masih dilakukan pembahasan serta kajian.
Sehingga pihaknya belum berani memastikan di mana saja titik reklame nantinya.
“Nanti akhir November 2019 ini baru kami bisa informasikan, karena masih disusun dan masih melakukan kajian teknis,” terangnya.