Pria Asal Sleman Bobol Server Perusahaan di Texas, Kini Kekayaannya Tembus Rp 31,5 Miliar
Perusahaan di San Antonio, Texas, Amerika Serikat (AS), dibobol seorang pria asal Sleman, Yogyakarta.
Pria Asal Sleman Bobol Server Perusahaan di Texas, Kini Kekayaannya Tembus 31,5 Miliar
TRIBUN-BALI.COM - Perusahaan di San Antonio, Texas, Amerika Serikat (AS), dibobol seorang pria asal Sleman, Yogyakarta.
Pria tersebut berinisial BBA (21)ini benar-benar membuat pusing perusahaan di San Antonio, Texas, Amerika Serikat (AS).
Ulah hacker asal Sleman, berhasil membobol dan meretas server perusahaan di San Antonio, Texas, AS.
Berbekal menguasai ilmu komputer, BBA sudah melakukan aksinya selama 5 tahun.
Tak main-main, selama lima tahun menjalankan aksinya BBA berhasil meraup uang dengan total Rp 31,5 miliar.
Berikut petualangan BBA di dunia hacker yang akhirnya berhasil ditangkap Mabes Polri.
BBA berhasil ditangkap oleh Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri di kediamannya Sleman, Yogyakarta pada Jumat (18/10/2019).
"Ditangkap lagi main komputer di rumahnya di Sleman, Yogyakarta," ujar Kepala Subdit II Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri, Kombes Rickynaldo Chairul saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (26/10/2019).
Adapun barang bukti yang diamankan meliputi, laptop jinjing, dua unit ponsel, identitas pribadi, satu kartu ATM BNI, satu unit rakitan CPU, dan sebuah moge.
• Selamat Diwali, Intip Kebahagiaan Kareena Kapoor Bersama Keluarga Barunya
• Live Streaming Bali United vs Barito Putera, Teco Tak Ingin Kehilangan Momentum di Kandang
• Pemimpin ISIS Abu Bakar Al-Baghdadi Meledakan Diri Saat Serangan Senyap Terjadi di Suriah
• Siaran Langsung Indosiar Bali United vs Barito Putera, Live Streaming Bisa Diakses di Sini
Modus ransomware
Berdasarkan keterangan dari kepolisian, peretasan tersebut dilakukan dengan modus serangan program jahat (virus komputer) jenis ransomware.
BBA membeli ransomware atau malware yang mampu mengambil alih kendali, yang berisi Cryptolocker di pasar gelap internet atau dark web.
Kemudian, ransomware tersebut dikirimkan secara luas ke lebih dari 500 alamat email di luar negeri.
Salah satu korban yang menerima email tersebut adalah perusahaan di San Antonio, Texas, AS.