Liputan Khusus

Banyak Remaja Bali Gila Gara-gara Gadget, Sampai Hendak Bunuh Diri Akibat Game Online

Dokter ahli kejiwaan di Bali mengungkap fakta mencengangkan sebagai dampak candu smartphone.

Penulis: I Wayan Erwin Widyaswara | Editor: Ady Sucipto
Tribun Bali/Dwi Suputra
Game Online 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Dokter ahli kejiwaan di Bali mengungkap fakta mencengangkan sebagai dampak candu smartphone.

Banyak remaja Bali yang alami depresi, gangguan jiwa, bahkan sampai hendak bunuh diri gara-gara media sosial (medsos) dan game online.

Di kalangan perempuan, bahkan ada pasien gangguan jiwa yang adiksi karena kecanduan belanja online.

Hal ini diungkapkan oleh Dokter Ahli Jiwa di RSUD Wangaya Denpasar, dr I Gusti Rai Putra Wiguna, Sp. KJ pekan lalu.

Psikiater yang dalam tiga tahun memang fokus dalam bidang gangguan jiwa yang disebabkan oleh gadget ini mengungkap kecenderungan trend kecemasan dan gangguan jiwa yang disebabkan oleh gadget terus menunjukkan peningkatan dari waktu ke waktu di Bali.

“Dalam enam bulan terakhir, saya menangani sembilan orang pasien yang alami gangguan jiwa disebabkan oleh gadget.

Dan itu adiksinya berbeda-beda. Ada yang karena medsos, karena game online, dan ada juga dua pasien perempuan karena kecanduan belanja online.

Tiap 10 atau 15 menit dia harus buka marketplace,” ungkap Founder Rumah Berdaya Kota Denpasar ini kepada Tribun Bali.

Tak hanya di RSUD Wangaya.

Di praktek swastanya, psikiater berusia 38 tahun ini juga sedang menangani tiga kasus untuk orang gangguan jiwa yang disebabkan oleh gadget.

Satu kasus, biasanya ia tangani dalam delapan sampai 10 kali pertemuan konsultasi.

“Jadi trendnya meningkat memang ini. Load-nya cukup bikin sibuk,” katanya.

Dokter Rai mengungkapkan, dari beragam pasiennya yang sempat berkonsultasi, ada yang sampai bercerai dengan pasangannya gara-gara pasangannya keasyikan bermain game online dan medsos.

Bahkan, dari kasus yang pernah ia tangani, ada satu orang pasiennya yang sempat ingin bunuh diri namun upaya itu sudah bisa dicegah.

“Ada yang sampai berkeinginan bunuh diri satu orang. Itu terkait adiksi media sosial, tapi sudah cepat saya tangani,” katanya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved