Berita Banyuwangi
Pelabuhan Ketapang Banyuwangi Dipermak Jadi Destinasi Wisata Ikonik April 2020
Proses pengembangan Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, sebagai destinasi wisata anyar yang ikonik terus berjalan
Pelabuhan Ketapang Banyuwangi Dipermak Jadi Destinasi Wisata Ikonik April 2020
TRIBUN-BALI.COM, BANYUWANGI - Proses pengembangan Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, sebagai destinasi wisata anyar yang ikonik terus berjalan.
Pelabuhan penyeberangan jalur Banyuwangi-Bali yang melayani lebih dari 13 juta orang per tahun itu bakal dipermak mulai April 2020.
Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas membahas rencana itu bersama Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), Ira Puspitadewi, Kamis (31/10/2019).
”Saat ini sudah tahap studi kelayakan. Target kami, pembangunan dilakukan mulai April 2020,” kata Ira.
Ira menjelaskan, pengembangan Pelabuhan Ketapang sebagai destinasi wisata baru di Banyuwangi merupakan komitmen ASDP untuk ikut memajukan pariwisata daerah.
”Kami melihat keseriusan Banyuwangi yang telah berbenah menjadi daerah dengan pertumbuhan ekonomi yang sangat pesat. Untuk itu ASDP tidak ingin melewatkan kesempatan ini. Kami pun ingin mengubah posisi penyeberangan dari sekadar tempat transit menjadi destinasi wisata,” terang Ira.
• Jungkir Balik Hidup Sheila Marcia Mengandung di Sel Tahanan hingga Kembali ke Pulau Dewata
• Tim Itwasda Polda Bali Verifikasi di Polres Tabanan Jelang Serah Terima Jabatan
”Jadi kami ingin konsepnya dibalik, bukan lagi penyeberangan menjadi tempat transit untuk ngopi atau makan saja, tapi Pelabuhan Ketapang sebagai destinasi wisata yang bisa melayani penyeberangan,” tambahnya.
Pada proses pengembangan tersebut bakal dilakukan penambahan infrastruktur penunjang, seperti kafe dan restoran dengan arsitektur lokal yang unik, serta pembuatan lansekap yang pastinya menarik bagi wisatawan.
”Kami melibatkan arsitek Gregorius Supie yang telah tersohor. Bangunannya nanti mengadopsi kekhasan kebudayaan lokal,” paparnya.
Dari sisi pelayanan, dia menambahkan, juga bakal dibuat semakin nyaman dengan dilakukan digitalisasi seperti automatic ticketing.
”Pelabuhan Ketapang akan menjadi lebih modern sekaligus menjadi destinasi wisata ikonik,” ujarnya.
• Punya Sejarah Panjang, Hotel Inna Bali Heritage Ditetapkan Menjadi Cagar Budaya
• Ombudsman Soroti Ilikita Krama dan 5 Temuan Terkait Layanan Administrasi di Denpasar
Ira menambahkan, pengembangan Pelabuhan Ketapang itu untuk menyambut lonjakan wisatawan yang bakal terjadi setelah Tol Trans Jawa rampung hingga Banyuwangi.
”Pelabuhan Ketapang akan menjadi wajah baru Banyuwangi yang memesona sebagai pintu gerbang Pulau Jawa dari kawasan timur Indonesia,”ujar Ira.
Anas merespons positif pengembangan Pelabuhan Ketapang.
Itu sesuai program Banyuwangi bahwa setiap tempat adalah destinasi, dan setiap program adalah atraksi.
”Tadi kami menitipkan peradaban dan kebudayaan lokal dalam derap pembangunan ekonomi yang cukup pesat melalui arsitektur khas kebudayaan lokal, juga kuliner-kuliner lokal bisa diangkat di destinasi pelabuhan tersebut untuk semakin menggerakkan ekonomi masyarakat,” katanya.
(surya/haorrahman)