Selain Tetap Sadar Setelah Kematian, Ini 5 Fakta Mengenai Kematian Menurut Sains
Menurut Dr Sam Parnia, direktur penelitian perawatan kritis dan resusitasi di NYU Langone Medical Center, kesadaran Anda tetap ada bahkan saat kita ma
TRIBUN-BALI.COM - Banyak agama maupun budaya mempersonifikasikan kematian dalam berbagai cara.
Mitologi Yunani misalnya, memiliki figur bersayap bernama Thanatos.
Atau Grim Reaper yang merupakan wajah klasik sebuah kematian di masyarakat Barat.
Tetapi sains modern telah menemukan beberapa pola, baik proses biologis maupun fisik, yang memisahkan antara kehidupan dan kematian.
Berikut 6 fakta mengenai kematian dilansir dari Big Think.
1. Sadar setelah meninggal
Banyak dari Anda yang membayangkan kematian seperti tidur.
Kepala menjadi berat, mata tertutup, menghela nafas terakhir, kemudian pandangan menjadi gelap.
Tetapi sayang, hal ini tidak mungkin terjadi secepat itu.
Menurut Dr Sam Parnia, direktur penelitian perawatan kritis dan resusitasi di NYU Langone Medical Center, kesadaran Anda tetap ada bahkan saat kita mati.
Hal ini terjadi karena setelah 20 detik mati klinis, ada gelombang otak yang ditembakkan di korteks serebral - bagian otak untuk sadar dan berpikir.
• Fadil Sausu Kecewa Kinerja Wasit, Dinilai Tidak Fair dan Tak Bisa Diajak Diskusi
• BMKG Ingatkan Cuaca Ekstrem November-Desember, Waspadai Gelombang Tinggi di Selatan Bali
Studi yang dilakukan pada tikus laboratorium telah menunjukkan bahwa otak mereka melonjak dengan aktivitas di saat setelah kematian.
Mengakibatkan terjadinya rangsangan dan kewaspadaan yang tinggi.
Hal inilah yang menjelaskan bagaimana orang-orang yang mati suri dapat mengingat secara teknis peristiwa yang mereka alami saat itu.
2. Kehidupan setelah kematian