Dharma Wacana

Begini Pencerahan Ida Pandita Mengenai Surga dan Neraka Menurut Hindu

Ketika kita berbicara mengenai agama yang berintikan pada keyakinan, selalu ada konsep yang disebut kehidupan setelah kematian (eskatologi).

Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Ady Sucipto
Tribun Bali/I Made Prasetia Aryawan
Ida Pandita Mpu Jaya Acharya Nanda saat dijumpai usai menjadi narasumber acara sosialisasi revolusi mental diMandala Mhantika Subak Sanggulan, Tabanan, Jumat (9/11/2018).   

Artinya, kita sudah pasti masuk surga dan neraka. Hal ini diceritakan dalam epos Mahabharata, dalam kisah perjalanan Panca Pandawa menuju akhirat. 

Dalam cerita itu kita ketahui,  Korawa yang semasa hidupnya diceritakan cenderung berbuat adharma, tetapi dia tetap merasakan kehidupan di surga.

Sebab di sela-sela karma buruknya, dia pernah berbuat baik.

Begitu juga Panca Pandawa, meskipun selama hidupnya mereka terkenal sebagai penegak dharma, namun tetap merasakan kehidupan neraka.

Sebab di sela-sela karma baiknya, mereka juga pernah melakukan hal yang buruk, baik secara sengaja ataupun tidak disengaja.

Kita menikmati kehidupan di surga dan neraka tergantung karma kita.

Kalau kita lebih banyak berbuat buruk, berarti waktu yang kita habiskan lebih banyak di neraka. Begitu juga sebaliknya.

Jadi dengan demikian, dalam pandangan agama Hindu, setiap roh pasti merasakan surga dan neraka.

Surga diterima sebagai ganjaran terhadap karma baik. Neraka adalah ganjaran daripada karma buruknya, sehingga dia wajib menerima neraka.

Jadi itulah pandangan Hindu mengenai surga dan neraka. Dalam Hindu tidak ada surga dan neraka abadi, keabadian dalam Hindu adalah moksa.(*) 

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved