Pemkab Klungkung Terima CSR 2 Mesin Pengolahan Sampah Senilai Rp 156 Juta dari Wyndham

Pemkab Klungkung menerima bantuan Corporate Social Responsibility (CSR), berupa dua buah mesin pengolahan sampah dari Wyndham Taman Sari Jivva.

Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Meika Pestaria Tumanggor
Tribun Bali/ Eka Mita Suputra
Pemkab Klungkung menerima bantuan Corporate Social Responsibility (CSR), berupa dua buah mesin pengolahan sampah dari Wyndham Taman Sari Jivva, Selasa (5/11/2019). 

TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA - Pemkab Klungkung menerima bantuan Corporate Social Responsibility (CSR), berupa dua buah mesin pengolahan sampah dari Wyndham Taman Sari Jivva.

Mesin ini terdiri dari mesin pencacah dan mesin pencetak pelet (briket sampah) senilai Rp 156 juta.

Bantuan ini diserahkan secara simbolis oleh General Manager Hotel Wyndham Indra Budiman kepada Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta Selasa (5/11/2019).

Atas pemberian CSR tersebut, Bupati Suwirta menyampaikan terima kasih kepada seluruh majemen Wyndham Taman Sari Jivva, karena sudah turut berpartisipasi dan mendukung program TOSS (Tempat Olah Sampah Setempat), dengan memberikan mesin pengolah sampah.

Menurutnya, Wyndham Taman Sari Jivva sebagai salah satu hotel berbintang di Klungkung, memiliki tanggung jawab untuk turut serta menjaga lingkungan.

Jadwal Fuzhou China Open 2019 - 7 Wakil Indonesia Mulai Berjuang Hari Ini Termasuk Minions

Pembacokan di Jalan Pulau Singkep Denpasar, Korbannya Dilarikan ke RSUP Sanglah

Terlebih sektor pariwisata sangat berkaitan erat dengan isu lingkungan, yang nantinya dapat mewujudkan pembangunan pariwisata secara berkelanjutan di Klungkung.

Mesin TOSS pemberian Wyndham Taman Sari Jivva ini, nantinya akan ditempatkan di TOSS Center yang akan dibangun di Dusun Karangdadi Desa Kusamba.

"Saat ini sampah menjadi momok hampir di semua daerah. Masyarakat ingin bersih, namun menolak jika daerahnya ingin dibangun tempat pengolahan sampah. Dengan kondisi itu Pemkab Klungkung menggunakan kewenangannya untuk bisa membangun TPA atau TOSS Cente, sehingga permasalahan sampah bisa diatasi," ungkap Suwirta.

Kepada pihak manajemen Wyndham Taman Sari Jivva, Bupati Suwirta juga menganjurkan untuk membuat Lubang Daur Ulang Sampah (Bang Daus).

Lubang ini digunakan guna mengumpulkan sampah organik yang mudah diuraikan dengan kedalaman 150 sentimeter dengan lebar 50-70 sentimeter.

Fungsi lubang ini nantinya mengolah sampah organik seperti daun dan sisa makanan menjadi kompos.

Menurutnya, hal ini akan turut mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA).

Rayakan 100 Juta Penumpang, Vietjet Berikan Promo Menarik dan Raih Replika Pesawat Emas 1Kg

TRIBUN WIKI - 7 Tempat Rental Mobil di Badung Selatan, Ada yang Rp 90 Ribu per Hari

Ke depan seluruh hotel dan restauran akan dianjurkan untuk membuat pengolahan sampah organik Bang Daus.

"Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahanan juga agar segera dapat merealisasikan TOSS center. Begitu bangunan selesai, alat juga harus sudah siap dan langsung berproduksi pelet (bricket). Alat Gastifire supaya ditambah dan dihidupkan lebih lama, sehingga kebutuhan akan pelet yang terbuat dari sampah akan semakin tinggi. Akibatnya sampah akan terus dibutuhkan untuk menghidupkan mesin gastifire tersebut," ungkap Suwirta.

Sementara General Manager Hotel Wyndham Taman Sari Jivva Indra Budiman menyampaikan, Wyndham jivva mendukung program pemerintah setempat untuk mengurangi sampah, karena Wyndham Taman Sari Jivva sejak tiga tahun yang lalu sudah menerapkan prinsip pengurangan pemakaian plastik.

Dirinya berharap pemberian CSR ini akan memotivasi pihak swasta yang lain, untuk turut mendukung program TOSS ini dalam upaya menciptakan lingkungan yang bersih.

Terkait anjuran Bupati Suwirta untuk membuat Bang Daus, dirinya mengaku akan secepatnya mewujudkannya sesuai dengan arahan dari dinas LHP.

"Secepatnya akan kami wujudkan Bang Daus ini, karena program ini sangat bagus dan akhirnya juga bisa kita pakai sendiri pupuk kompos, yang dapat digunakan untuk kebutuhan sendiri. Jadi tidak perlu lagi pupuk kimia kita pakai di taman-taman hotel kita," ujar Indra Budiman.

Dari Alpukat Sampai Susu, 6 Makanan Ini Bisa Merusak Ginjal

Sering Merasa Bosan? Ternyata Bosan Bisa Bikin Kita Lebih Kreatif

Kepala Dinas LHP Agung Kirana mengatakan, bantuan mesin ini memiliki kapasaitas produksi 400 s/d 600 KG/jam untuk mesin pelet dan 150 s/d 250 KG/jam untuk mesin pencacah.

Sedangkan untuk mewujudkan TOSS Center dibutuhkan sekitar 8 mesin pencacah dan 6 mesin pencetak pelet (bricket) sesuai produksi sampah di Klungkung daratan. Dengan kegiatan ini dirinya berharap akan dapat merangsang perusahaan lain untuk turut berpartisipasi.

"Kami memaksimalkan untuk memperoleh mesin mesin ini dari CSR perusahaan dan lembaga perbankan, Pemkab juga sudah bergerak ke beberapa perusahaan, semoga akhir tahun 2019 sudah memberikan hasil," ujar Agung Kirana. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved