Kolam Renang Peninggalan Arnawa Tak Terurus, Rencana Pengelolaan Batal Setelah Lihat Kondisinya

Kolam renang peninggalan mantan Bupati Bangli, I Nengah Arnawa, makin kumuh saja.

Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Widyartha Suryawan
Tribun Bali/Fredey Mercury
Kondisi kolam renang Kubu peninggalan mantan Bupati Arnawa, belum lama ini. 

TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Kolam renang peninggalan mantan Bupati Bangli, I Nengah Arnawa, makin kumuh saja.

Padahal jika dilihat dari kondisi bangunan, fasilitas ini tergolong masih layak untuk digunakan.

Sejatinya, akses menuju kolam renang ini mudah. Sebab kolam renang milik pemkab Bangli ini terletak di wilayah Kelurahan Kubu, serta berdekatan dengan Kampus IHDN Bangli.

Terdapat dua kolam renang dalam fasilitas tersebut. Satu kolam khusus anak-anak, dan satu untuk dewasa.

Bagian kolam renang dewasa pun dibangun lengkap dengan fasilitas lompat bagi atlet, ruang ganti, hingga bale bengong.

Pantauan Tribun Bali, fasilitas itu justru tidak terawat. Bagian gapura yang mulai ditumbuhi tanaman rambat.

Begitupun juga pada fasilitas bagunan lain.

Sedangkan areal jalan setapak lebih banyak ditumbuhi semak belukar. Setelah ditelusuri, aset fasilitas kolam renang tersebut tercatat di Disdikpora.

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Bangli, I Nengah Suteja mengaku tidak tahu pasti sejak kapan kolam renang itu ada dan tidak lagi beroprasi.

Sebab sejak menjabat, ia mengatakan aset Pemkab Bangli tersebut kondisinya seperti demikian.

“Keadaan gedungnya memang sudah rusak. Baik tempat ganti bajunya, kolamnya, juga pagarnya sudah saya dapati rusak dari dulu,” ungkapnya, Rabu (6/11/2019).

Ia menambahkan, pihaknya sempat berencana mengelola kolam renang itu bersama masyarakat.

Kendati demikian, niat itu batal direalisasikan setelah ia mengecek langsung kondisi bangunan didalamnya.

“Begitu saya tau kondisi di dalamnya, ya mau bagaimana lagi, saya tidak bisa berbuat banyak. Selain kerusakan bangunan, kedalaman kolam renang mengalami pendangkalan akibat tertutup lumpur tebal. Di samping itu kondisi pembuangan air kolam renang juga sudah tidak bagus," ujarnya.

"Kalau memang warisan sudah rusak seperti itu, kita mau berbuat apa? Paling juga kita bersihkan. Dan untuk saat ini, kalau menurut pemikiran saya disana sudah tidak layak ada kolam renang. Sebab akan kalah saing, mengingat sudah banyak wahana permainan air yang berkembang di masayrakat. Salah satunya waterboom,” sambung dia.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved