Hari Terakhir Festival Seni Bali Jani 2019, Ada Gelar Apresiasi Sastra dari Capung Hantu Project
Di Kalangan Ayodya Taman Budaya Provinsi Bali terdapat gelar apresiasi sastra dari Capung Hantu Project.
Penulis: I Wayan Sui Suadnyana | Editor: Eviera Paramita Sandi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Kegiatan Festival Seni Bali Jani 2019 yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali sudah masuk pada hari terkahir.
Festival yang diadakan untuk pertama kalinya ini awalnya dibuka oleh Gubernur Bali Wayan Koster pada 26 Oktober lalu dan dilaksanakan selama dua minggu.
Dalam pelaksanaan penutupan Festival Seni Bali Jani 2019 ini nampaknya dimulai pada sore hari ini, Jumat (8/11/2019) pukul 16.30 Wita.
Di Kalangan Ayodya Taman Budaya Provinsi Bali terdapat gelar apresiasi sastra dari Capung Hantu Project.
Gelar apresiasi sastra ini nantinya akan diisi dengan diskusi sastra yang salah satu pembicaranya yakni Putu Supartika yang juga sebagai wartawan Tribun Bali.
Selanjutnya di Gedung Ksirarnawa pukul 17.00 Wita terdapat gelar teater modern/kontemporer dari Teater Tiga SMAN 3 Denpasar.
Berlanjut pada malam harinya pukul 19.30 Wita diadakan penyerahan hadiah pemenang lomba dan penutupan Festival Seni Bali Jani Tahun 2019.
Usai itu ada suguhan pemungkas dari Festival Seni Bali Jani berupa gelar seni kolaborasi kolosal Komunitas Kreatif Bali yang terdiri atas Kelompok penyair, teater, perupa, penari dan musisi dengan pemanfaatan teknologi.
Seperti yang kita ketahui bersama, bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali tahun ini untuk pertama kalinya melaksanakan Festival Seni Bali Jani.
Ajang Festival Seni Bali Jani menghadirkan berbagai seni inovatif, modern dan kontemporer dan sudah dibuka pada 26 Oktober 2019 lalu di Panggung Terbuka Ardha Candra, Taman Budaya Provinsi Bali (Art Center), Denpasar.
Pagelaran yang akan berlangsung kurang lebih selama dua minggu hingga 8 November 2019 mendatang ini disuguhkan untuk mewadahi kreatifitas seni di kalangan generasi milenial.
Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali I Wayan 'Kun' Adnyana beberapa waktu lalu mengatakan bahwa pihaknya mengundang para generasi milenial untuk memeriahkan festival yang bertajuk "Hulu Teben: Dialektika Lokal-Global" itu.
"Kepada masyarakat Bali lintas generasi, baik siswa, mahasiswa, pemuda-pemudi, dan masyarakat umum, mari datang dan rayakan Festival Seni Bali Jani yang pertama ini," ajaknya.
"Mari ikut menjadi bagian sejarah kehadiran festival yang diperuntukkan seluas-luasnya untuk seni modern, kontemporer juga karya inovatif lainnya," imbuhnya. (*)