Buntut Rencana Pembangunan TPS, Krama Sobangan Pasang Spanduk Penolakan di Sejumlah Titik
Polemik pembangunan Tempat Pembuangan Sampah (TPS) di Desa Sobangan, Badung, terus bergulir.
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Widyartha Suryawan
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA – Polemik pembangunan Tempat Pembuangan Sampah (TPS) di Desa Sobangan, Badung, terus bergulir.
Bahkan kini beberapa warga memasang spanduk di sejumlah tempat yang isinya menolak pembangunan TPS tersebut, salah-satunya di Banjar Tengah.
Warga banjar memasang spanduk bertuliskan “Sampah = sampah kami tetap tolak”.
Bendesa Adat Sobangan, Made Oka Suarya mengaku akan membahas hal tersebut dengan masyarakat Sabtu (9/11/2019).
“Saya tidak tahu permasalahan. Tapi Sabtu akan saya bahas dengan warga,” jelasnya.
Menurut Oka Suarya, tidak ada agenda khusus dalam pembahasan pembangunan TPS tersebut.
Namun ia menekankan akan membahas saat rapat rutin yang dilakukan enam bulan sekali.
“Sebenarnya kan akan ada rapat rutin terkait pertanggungjawaban di desa. Nah saat itu saya akan selipkan untuk menyerap aspirasi masyarakat,” katanya.
• Ratusan Warga Desa Sobangan Tolak Pembangunan TPA, Koster Minta Badung Lobi Desa Adat
Disinggung mengenai spanduk penolakan, ia enggan berkomentar.
Pasalnya saat masyarakat mendatangi kantor desa, ia tidak mengetahui keberadaan spanduk tersebut.
“Waktu itu saya menghadiri rapat, sehingga sudah melihat banyak warga,” akunya.
Lanjut dijelaskannya, sebagai Bendesa Adat di Sobangan, ia tetap akan menyerap aspirasi masyarakat sehingga apa yang menjadi keputusan masyarakat akan dilaporkan ke pihak yang lebih berwenang.
“Saya belum mengetahui di mana lokasinya. Ini kan baru isu atau surat resminya pun belum ada. Itu pun muncul karena pidato Bapak Bupati,” katanya sembari mengatakan masyarakat waktu itu memang menolak karena becermin dari TPA di Suwung.
Salah-satu warga Banjar Selat Sobangan mengaku menolak keras pembangunan TPS tersebut.
Ia mengatakan saat aksi memang ada masyarakat, khususnya pemuda yang membawa spanduk.