Di Belanda, Universitas Tawarkan Mahasiswa untuk Tidur di Liang Lahat agar Tidak Stres Hadapi Ujian
Radboud University di Nijmegen telah membuat sebuah lobang galian bernama 'kuburan pemurnian'.
Berita viral hari ini - Universitas di Nijmegenm, Belanda tawarkan mahasiswanya untuk jajal tidur di liang lahat, agar tidak stres hadapi ujian.
TRIBUN-BALI.COM - Sebagai mahasiswa sebuah kewajiban bagi mereka untuk menghadapi skripsi maupun ujian semester.
Hal itu dianggap para mahasiswa memberatkan dan selalu membuat pikiran pusing dan akhirnya stres.
Meski ada salah satu rektor di Indonesia yang mungkin bisa saja menghapus skripsi, tetapi tetap ujian harus berlanjut.
Salah satu Universitas di Belanda ini sepertinya menawarkan terapi khusus untuk menghilangkan stress menghadapi ujian.
• 7 Pemain Bali United Absen Saat Hadapi Persipura, Melvin Platje Bisa Jadi Target Man Gantikan Spaso
• Hadiri Proses Kremasi, Rektor Undiknas Sangat Kehilangan Sosok Dosen Peneliti yang Pintar
Dilansir dari Mirror pada (9/11/2019) Radboud University di Nijmegen telah membuat sebuah lobang galian bernama 'kuburan pemurnian'.
Diduga liang lahat atau kuburan ini bertujuan untuk membantu mahasiswa merenungkan 'kesia-siaan' hidup mereka ketika menghadapi ujian kampus.
Sebenarnya sudah banyak yang mencoba menawarkan berbagai terapi alternatif untuk membantu mahasiswa yang menderita kecemasan ketika menghadapi ujian.
Tetapi sepertinya Universitas Radboud di Belanda ini menjurus pada terapi ekstrem.
Terletak di kota Nijmegen, Belanda, universitas yang memberikan terapi unik menghadapi stres ujian di kampus ini pun viral.
• Benarkah Aladdin Berasal dari Sebuah Kota China? Berikut 9 Fakta tentang Aladdin
• 5 Mitos Tentang Mi Instan yang Ternyata Salah
Seorang alumni pun akhirnya mengungkapkan pendekatan unik mereka untuk mengelola stres mahasiswa.
Terletak di belakang kapel, terdapat sebuah liang lahat kosong yang tidak digunakan.
Oleh karena liang lahat kuburan ini sementara tidak digunakan, para mahasiswa pun ingin masuk ke dalam kuburan kosong itu.
Menurut para mahasiswa universitas Radboud tersebut, proyek ini begitu populer sehingga mereka harus dimasukkan ke dalam daftar antre untuk dapat merasakan bagaimana berada pada kuburan.
Salah seorang mahasiswa Sean McLaughlin mengatakan: