Tokoh Masyarakat Banjar Pesanggaran Bertemu Rai Mantra & Giri Prasta Bicarakan TPA Suwung
Terkait overloadnya TPA Suwung ini, merupakan PR bagi pemegang kebijakan.
Penulis: Putu Supartika | Editor: Eviera Paramita Sandi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Tokoh masyarakat Banjar Pesanggaran Senin (11/11/2019) melaksanakan pertemuan dengan Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta, Walikota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra, dan prajuru adat setempat.
Hadir pula Kelihan Adat Banjar Pesanggaran I Wayan Widiada.
Dikonfirmasi Selasa (12/11/2019) siang, Widiada mengatakan dalam pertemuan tersebut, prajuru dan tokoh masyarakat Pesanggaran yang hadir berjumlah enam orang termasuk juga kepala lingkungan.
Dalam pertemuan tersebut, pihaknya menyampaikan keadaan sebenarnya tentang TPA Suwung yang sudah overload.
"Kan begini, saya sampaikan realnya bahwa TPA Suwung overload. Selama ini kan Pak Giri tidak pernah tahu keadaan sebenarnya, kalau Pak Gubernur sudah Pak Rai Mantra juga sudah," kata Widiada.
Terkait overloadnya TPA Suwung ini, merupakan PR bagi pemegang kebijakan.
"Ya sekarang bagaimana Pak Bupati, Pak Wali karena sudah overload. Inilah PR beliau-beliau," katanya.
Ia menambahkan, saat dilaksanakannya kesepakatan dengan Gubernur sudah dikatakan agar memaksimalkan di masing-masing wilayah.
"Karena beliau sudah tahu bahwa kami masyarakat menyampaikan real-nya, jadi secara teknis tidak memungkinkan membuang sampah ke sana," katanya.
Ia menambahkan belum akan ada pertemuan lanjutan dengan Bupati Badung membahas hal ini.
"Belum ada pertemuan lagi, belum ada, sekarang gini tergantung Pak Bupati, tergantung beliau sekarang. Masalahnya sekarang begini, beliau berpikir sebagai stakeholder di Badung, kalau dia perlu mungkin bertemu ya sah-sah saja, kalau tidak bertemu mungkin sudah bisa cari trobosan ya jalan saja," katanya.
Dari pertemuan kemarin malam, Widiada berharap bagaimana terobosan dari Bupati Badung.
Disinggung terkait permintaan Bupati Badung agar diberikan waktu untuk membuang sampah ke TPA Suwung sambil penyiapan TPA sendiri, Widiada mengaku pihaknya harus berpikir dua kali.
"Secara teknis harus berpikir dua kali dong, kalau bicara secara teknis kita overload kita harus berpikir. Nanti mau dibawa kemana ini, kan tempat nggak ada logikanya kan begitu," katanya.
Sementara itu, dikonfirmasi Kabag Humas dan Protokol Setda Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai mengatakan hasil pertemuannya yakni Giri Prasta meminta agar diberikan waktu untuk membuang sampah ke TPA Suwung sambil penyiapan TPA sendiri.