Ayu Putu Sri Maharani Pilih Akhiri Hidup saat Suami Beli Nasi, Begini Kesaksian Tetangga
Warga Perumahan Loka Cica, Banjar Cica Kelurahan Abianbase, Mengwi, Badung, Kamis (14/11) digegerkan dengan meninggalnya seorang warga bernama Ayu
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Ady Sucipto
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Warga Perumahan Loka Cica, Banjar Cica Kelurahan Abianbase, Mengwi, Badung, Kamis (14/11) digegerkan dengan meninggalnya seorang warga bernama Ayu Putu Sri Maharani (25) dengan cara gantung diri.
Ayu meninggalkan dua putra yang masih balita.
Kasubag humas Polres Badung, Iptu I Ketut Gede Oka Bawa SH menjelaskan, sesuai keterangan saksi I Gede Sastrawan (27) yang juga suami korban, bahwa sekira pukul 07.30 Wita korban meminta dibelikan nasi.
• Gempa Bumi Dangkal di Buleleng 5,0 SR, Sarif Trauma Gempa Dahsyat 1976 di Seririt
• PSIS Semarang vs Bali United Live di Indosiar Hari Ini Pukul 19.30 Wita, Koleksi Poin Juara
Hingga pukul 08.00 Wita suami korban ke luar bersama dua anaknya untuk membelikan istrinya nasi.
“Nah sekira pukul 09.30 Wita suaminya ini tiba di rumah dan melihat pintu kamar tempat korban gantung diri tertutup,” ungkapnya.
Ia mengatakan saat pintu terkunci, suaminya pun berusaha membuka pintu dan memanggil korban.
“Namun saat itu tidak ada jawaban karena dipikir korban mau menenangkan diri dan suminya pun saat itu tidak memaksa membuka pintu dan suaminya ini melanjutkan menyuapi kedua putranya,” bebernya.
• Fakta Terbaru di Balik Bom Bunuh Diri di Medan, Istri Dedek Ternyata Rencanakan Ngebom di Bali
Hanya saja sekira pukul 10.00 Wita pria asal Jalan Tukad Buana I/22 Denpasar Banjar Gunung Sari, Padang Sambian Kaja, Denpasar Barat itu dikatakan kembali memanggil istrinya, namun masih tidak ada jawaban.
Selanjutnya saksi memaksa masuk ke kamar dengan mendorong pintu.
Hanya saja pintu terasa berat sehingga dirinya masuk lewat jendela.
Saat masuk lewat jendela, Satrawan melihat istrinya tergantung di balik pintu dengan selendang warna kuning yang terikat di ventilasi atas pintu.
“Karena panik korban langsung menurunkan tubuh korban dan langsung meminta tolong kepada tetangga.
Sekira pukul 11.00 Wita petugas / perawat KBS Kelurahan Abianbase tiba di TKP dan menyatakan korban sudah tidak bernyawa,” katanya.
• Kesni Cabut Laporan Seusai Anjing Peliharaannya “Si Putih” Mati Dibunuh, Ini Alasannya
Suasana di rumah duka Banjar Cica, Kelurahan Abianbase, Kecamatan Mengwi, tampak sepi.
Pintu gerbang rumah tertutup rapat.
Meski begitu, di dalam rumah masih terdapat garis polisi yang terbentang tepatnya di depan kamar tempat korban gantung diri.
Menurut informasi dari seorang warga, kini sang suami dan kedua anaknya tengah berada di kediaman orangtuanya di Jalan Tukad Buana I/22 Denpasar Banjar Gunung Sari, Padang Sambian Kaja, Denpasar Barat.
“Sekitar pukul 13.00 Wita masih ramai tadi saya lihat,” ucap seorang warga yang enggan menyebutkan namanya.
Warga yang juga merupakan tetangga korban tersebut mengaku cukup mengenal keluarga yang kurang dari setahun tinggal di Banjar Cica, Kelurahan Abianbase.
Ia mengatakan keluarga tersebut sudah dikaruniai anak laki-laki berumur 3,5 tahun dan 2 tahun.
“Sebelumnya, keluarga dengan dua anaknya tinggal sama orangtuanya di Denpasar.
• Termasuk Gempa Dangkal, Gempa Bumi di Buleleng Sempat Diwarnai Isu Tsunami & Membuat Panik Warga
Mereka pindah ke sini belum ada satu tahun.
Pekerjaan sang suaminya biasa antar tamu (wisatawan). Kalau istrinya ibu rumah tangga,” katanya.
Walau begitu, pihaknya tidak mengetahui ada tidaknya permasalahan keluarga hingga terjadi kasus ulah pati yang dilakukan korban.
Warga tersebut mengatakan bahwa korban hendak dibawa ke rumah asalnya di Desa Bondalem, Kecamatan Tejakula.
Namun, di kampung asalnya sedang ada upacara sehingga untuk sementara korban dititipkan di RSUP Sanglah, Denpasar. (*)