Gubuk Winasa Roboh Disapu Angin dan Gempa
Winasa pun tidak menampik, kondisi gubuknya memang sangat labil. Kayu-kayunya banyak yang sudah lapuk
Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Aloisius H Manggol
TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Apes dialami oleh Wayan Winasa (69).
Ia harus kehilangan tempat tinggal, lantaran angin kencang dan gempa yang terjadi pada Kamis (14/11/2019) kemarin, membuat gubuknya yang terletak di Banjar Dinas Melaka, Desa Kayuputih, Kecamatan Sukasada, Buleleng itu roboh.
Ditemui Jumat (15/11/2019), Winasa menuturkan, hujan dan angin kencang mengguyur wilayah Dusun Melaka sejak pukul 16.00 wita.
Beruntung saat gubuknya roboh, Winasa tidak berada di TKP.
Ia sedang pergi membeli rokok di salah satu warung tak jauh dari rumahnya.
Sehingga musibah ini tidak sampai menimbulkan korban jiwa.
"Saya pulang dari beli rokok baru melihat kalau gubuknya roboh," katanya.
Winasa pun tidak menampik, kondisi gubuknya memang sangat labil. Kayu-kayunya banyak yang sudah lapuk.
Kendati demikian, di gubuk berdinding bedeg dan berlantai tanah itu lah Winasa tinggal selama kurang lebih 20 tahun lamanya.
"Saya sudah lama tinggal sendiri di gubuk ini.Istri sudah lama meninggal. Anak kerja di Denpasar. Angin kemarin memanf kencang sekali, ditambah lagi ada gempa, sehingga gubuknya jadi roboh," ucap pria yang kesehariannya bekerja sebagai buruh serabutan ini lirih.
Dengan adanya kejadian ini, Winasa pun terpaksa mengungsi ke rumah adiknya, yang lokasinya tak jauh dari gubuk tersebut.
Sementara Perbekel Desa Kayuputih, Ketut Sumanaya mengatakan, angin kencang dan gempa yang terjadi pada Kamis kemarin hanya menyebabkan satu kerusakan, yakni gubuk milik Winasa.
Ia pun mengaku telah mengusulkan ke pemerintah daerah agar Winasa segera mendapatkan bantuan bedah rumah.
"Ada banyak warga yang kondisi rumahnya seperti ini. Tahun 2020 ada 20 unit rumay yanh nantinya dibedah termasuk rumah milik Winasa," jelasnya. (*)