Mural Bercerita Raja Pala Hiasi Tukad Badung, Begini Kata Kabid Pertamanan & Permukiman Denpasar

Setelah mural tiga dimensi yang digambar pada sisi barat Tukad Badung, kini sisi timurnya dilengkapi dengan mural bercerita.

Penulis: Putu Supartika | Editor: Ady Sucipto
Tribun Bali/Rizal Fanany
MURAL CERITA-Pejalan kaki melintas mengamati mural di kawasan Jalan Hasanudin, Denpasar Sabtu (16/11/2019). Pembuatan mural yang masih dalam kawasan kota tua atau heritage Denpasar itu bertujuan untuk mempercantik kota dan mengurangi kesan kumuh. (Tribun Bali/Rizal Fanany)    

 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Setelah mural tiga dimensi yang digambar pada sisi barat Tukad Badung, kini sisi timurnya dilengkapi dengan mural bercerita.

Lokasi mural ini tepatnya di utara jembatan Jalan Hasanuddin, Denpasar.

Mural bercerita ini mengisahkan tentang Raja Pala dengan Dewi Ken Sulasih.

Pada mural terlihat seorang pemuda gagah yang bernama Raja Pala mengintip tujuh bidadari yang sedang mandi.

Saat bidadari tersebut asyik mandi, Raja Pala mengambil selendang salah satu bidadari tersebut yang ternyata milik Dewi Ken Sulasih.

Dihubungi terkait mural tersebut, Kepala Bidang (Kabid) Pertamanan, Dinas Permukiman (Perkim) Kota Denpasar, IA Widhianasari, mengatakan bahwa ide pembuatan mural dengan cerita Raja Pala ini memang muncul begitu saja.

"Idenya muncul aja, kebetulan kan di sungai, lalu apa yang cocok, ya itu Raja Pala. Di sana juga ada gambar air terjunnya.

Ya biar seperti sungai asli lah yang ada air terjunnya. Juga untuk mengangkat budaya kuno kita," katanya.

Ia mengatakan, mural ini sebenarnya hanya pemanis saja.

Pekerjaan utamanya adalah pembuatan vertical garden (taman vertikal) di bawah mural tersebut, yang akan sepanjang 45 meter.

"Sebenarnya mural itu pemanis, nanti intinya ada vertical garden, di bawahnya kan sudah ada tiang besi-besi, sama sekarang masih memasang pipa. Nanti tanamannya digantung-gantung di sana," katanya.

Untuk pembuatan mural dan vertical garden ini menelan anggaran Rp 827 juta dengan waktu pengerjaan 90 hari kalender.

Pengerjaan dimulai pada 11 September lalu dan berakhir awal Desember 2019.

Adapun jenis tanaman yang akan digantung pada vertical garden meliputi Cryptanthus merah sebanyak 946, pakis 726, Cryptanthus putih 660, bromelia kuning 946, bromelia merah 946, Syngonium 352, pilo cardinal 1.584, bougenville variegata 176 dan vernonia elliptica 812.

Koleksi baru ini akan dilengkapi dengan tanaman sejumlah 7.148.(*) 

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved