Berita Denpasar

Listrik Belum Normal Pasca Banjir, Perbaikan Kelistrikan Pasar Badung Mulai Rp 1,7 M Hingga Rp 3,7 M

Listrik Belum Normal Pasca Banjir, Perbaikan Kelistrikan Pasar Badung Mulai Rp 1,7 M Hingga Rp 3,7 M

Penulis: Putu Supartika | Editor: Aloisius H Manggol
Tribun Bali/Putu Supartika
Suasana Pasar Badung Denpasar yang sudah beroperasi pasca banjir 10 September 2025 lalu. Pasca Banjir, Listrik di Pasar Badung Belum Normal, Biaya Perbaikan Ditawarkan Vendor Hingga 3,7 M 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Pasca banjir bandang pada 10 September 2025 lalu, sistem kelistrikan di Pasar Badung belum normal.

Hal ini mengingat panel listrik yang terendam banjir belum bisa diperbaiki.

Saat ini Perumda Pasar Sewakadharma Kota Denpasar tengah melakukan kajian terkait penawaran vendor untuk perbaikan panel.

Apalagi biaya untuk perbaikannya cukup tinggi.

Dirut Perumda Pasar Sewakadarma Kota Denpasar, Ida Bagus Kompyang Wiranata mengatakan saat ini pihaknya masih mengkaji penawaran dari beberapa vendor yang masuk. 

Baca juga: UPDATE Kasus Kintamani: Emosi Memuncak Saat Sumadi Serang Ketut Dihadapan Wage dan Mangku

Biaya yang ditawarkan juga cukup tinggi yakni Rp1,7 miliar hingga Rp3,7 miliar. 

"Dengan anggaran yang cukup besar tersebut membutuhkan proses pengadaan, tidak bisa serta merta langsung dikeluarkan," paparnya, Selasa, 14 Oktober 2025.

Selain itu, pihaknya juga mengatakan, PLN sempat menawarkan penggunaan daya sementara dengan biaya Rp550 juta selama 6 bulan.

"Ini juga kita masih kita bicarakan. Saat ini kita fokus ke perbaikan panel yang masih dalam tahapan pengkajian pengajuan vendor," katanya.

Saat ini, listrik sudah menyala dengan menggunakan genset. 

Baca juga: KRONOLOGI LENGKAP Jero Sumadi dan Kartawa Tak Berdaya Ditebas Hingga Tewas di Songan Kintamani

Namun diakuinya listrik masih terbatas hanya untuk penggunaan lampu. 


Sementara penggunaan freezer dan showcase masih belum bisa digunakan pedagang. 


Sehingga pedagang buah, daging termasuk makanan beku untuk sementara menaruh beberapa barang dagangannya di rumah. 


Barang dibawa ke pasar dengan jumlah tertentu untuk memenuhi permintaan pelanggan. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved