Sengatan Tawon Endas atau Tabuhan Merenggut Korban Jiwa, Bagaimana Bisa Mematikan?
Akan tetapi, khusus di Klaten, tawon ndas sudah lama menjadi masalah dan berkali-kali menelan korban jiwa. Bagaimana bisa mematikan?
Buruknya, sering kali tawon ndas menyerang beramai-ramai.
Alasannya bukan karena serangga ini punya rasa setia kawan dan akan saling bantu kalau ada yang mengganggu.
Namun, hal ini terjadi karena ketika satu individu tawon melakukan penyerangan atau menyengat, individu tawon tersebut akan mengeluarkan feromon berbahaya.
Feromon berbahaya yang disebut Alarm Pheromone ini dikeluarkan dengan maksud untuk mengundang individu-individu lain atau temannya dari satu koloni ikut menyengat.
"Nah, di situlah bisa mengakibatkan kematian," ucap dia.
Penanganan sengatan tawon ndas Pada dosis kecil atau ketika yang menyengat hanya satu atau dua ekor, sengatan tawon ndas bisa ditangani sendiri.
Dr dr Tri Maharani, MSi SPEM dalam artikel Kompas.com, 11 Januari 2019, menjelaskan bahwa sengatan hanya perlu dikompres hingga bengkak mereda.
Lalu, bila masih ada sengatannya yang menancap, bisa dicabut.
Pasien juga bisa diberi obat-obatan analgesik dan antihistamin atau corticosteroid untuk mengurangi rasa nyeri dan segera mengurangi pembengkakan.
Akan tetapi, ketika yang menyengat banyak individu tawon, maka penanganan harus diserahkan ke petugas medis sesegera mungkin.
Petugas lantas akan memberikan penanganan sesuai kondisinya.
Apabila pasien mengalami edema paru akut atau penumpukan cairan di paru, maka tata laksana edema paru akan diberikan.
Bila pasien mengalami gagal ginjal, maka pasien akan diberi tata laksana gagal ginjal, seperti hemodialisis. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengenal Tawon Ndas yang Kembali Renggut Nyawa Warga Klaten", https://sains.kompas.com/read/2019/11/16/120500223/mengenal-tawon-ndas-yang-kembali-renggut-nyawa-warga-klaten?page=all#page2.
Penulis : Ellyvon Pranita
Editor : Shierine Wangsa Wibawa