5 Orang Ini Menolak Ahok Jadi Bos Perusahaan BUMN, Begini Ragam Alasannya

Ada yang mendukung Ahok di BUMN dan banyak punya yang menolak. Umumnya yang menolak adalah pendukung Prabowo Subianto di Pilpres 2019 lalu.

Editor: Eviera Paramita Sandi
Tangkapan Layar Kompas TV
Pernyataan Ahok yang dikutip Kompas.com, memberikan keterangan bahwa dirinya siap untuk bergabung menjadi bagian BUMN sebagai direksi perusahaan. 

TRIBUN-BALI.COM, JAKARTA - Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok ramai diperbincangkan setelah ia digadang-gadang akan menempati jabatan tertentu di perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Hal ini didasari dari adanya pertemuan antara Ahok dengan Menteri BUMN Erick Thohir pada Rabu (13/11/2019).

Seusai pertemuan, Ahok mengaku telah membicarakan soal perusahaan BUMN

Sejumlah pihak telah membenarkan Ahok akan menduduki kursi petinggi satu perusahaan BUMN

Namun pro dan kontra muncul.

Ada yang mendukung Ahok di BUMN dan banyak punya yang menolak.

Umumnya yang menolak adalah pendukung Prabowo Subianto di Pilpres 2019 lalu.

Siapa saja mereka?

1.  Andre Rosiade

Andre Rosiade.
Andre Rosiade. (Tangkap Layar Youtube Najwa Shihab)

Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi Partai Gerindra, Andre Rosiade menilai Ahok harus mengubah gaya kepemimpinannya.

Hal tersebut diungkapkan Andre Rosiade dalam video yang diunggah kanal YouTube KompasTV, Kamis (14/11/2019).

Menurut Andre Rosiade ada cara lain yang dapat dilakukan jika ingin menegur bawahan.

Andre Rosiade mengatakan, jika akhirnya Ahok tetap diangkat menjadi petinggi BUMN merupakan sepenuhnya hak Menteri BUMN, Erick Thohir.

Andre Rosiade menilai jika menjadi petinggi BUMN, Ahok harus merubah gaya kepemimpinannya.

Ia mengingatkan Ahok adanya Undang Undang BUMN dan perseroan terbatas yang menjadi dasar seorang pemimpin BUMN.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved