Dukung Gerakan Nasional Non Tunai, Pasar Jembrana Mulai Terapkan E-Retribusi

Rabu (20/11/2019) kemarin, Pasar Jembrana mulai menerapkan e-retribusi yang diresmikan Dinas Perindagkop

Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Irma Budiarti
Tribun Bali/I Made Ardhiangga
Kondisi Pasar Jembrana di Kecamatan Jembrana, Jembrana, Bali, Rabu (20/11/2019) kemarin. Dukung Gerakan Nasional Non Tunai, Pasar Jembrana Mulai Terapkan E-Retribusi 

Dukung Gerakan Nasional Non Tunai, Pasar Jembrana Mulai Terapkan E-Retribusi

TRIBUN-BALI.COM, JEMBRANA - Gerakan non tunai mulai dilakukan di pasar-pasar Jembrana.

Rabu (20/11/2019) kemarin, penerapan itu dilakukan di Pasar Jembrana oleh Dinas Perindagkop Jembrana.

E-retribusi ini disambut baik oleh pedagang dan pengunjung pasar.

Kadisperindagkop Pemkab Jembrana, Komang Agus Adinata mengatakan penerapan e-retribusi ini menyesuaikan atau mengedukasi pedagang untuk menuju ke pasar digital atau pasar modern.

Sesuai dengan perkembangan zaman saat ini, di mana zaman sekarang semua penerapan e-digital, baik ekonomi dan transaksi adalah kewajiban.

"Pada umumnya, alasannya memperkenalkan kepada amasyarakat pelaku ekonomi dengan penerapan non tunai," ucapnya, kemarin.

Gerakan nasional non tunai, sambungnya, digagas oleh pemerintah pusat melalui Bank Indonesia.

Buka Bisnis Rumah Makan Padang Petir, Atta Halilintar Mau Bawa Makanan Minang Go Internasional

Umar Patek, Pelaku Bom Bali I Berpesan kepada Seluruh Kelompok Teroris di Indonesia

Pasar menjadi sasaran gerakan ini dikarenakan di pasar banyak dilakukan transaksi keuangan.

Dan dalam transaksi elektronik, tentunya ada efisien efektivitas dan keamanan bertransaksi.

"Nah, itu yang disambut oleh para pedagang dan pembeli," jelasnya.

Adinata mengaku, e-retribusi itu lebih praktis dan lebih aman.

Dan sudah pasti transaksinya tidak susah.

Sedangkan teknis pembayaran juga hampir sama dengan e-tol.

"Dan ada semacam pengisian ulang," imbuhnya.

Selain e-retribusi, sejumlah pasar telah direvitalisasi oleh Dinas Perindagkop Jembrana.

Tunggakan Pelanggan Capai Rp 800 Juta, PDAM Klungkung Gandeng Kejari Perihal Penagihan

Hasil Seleksi Dibatalkan, Rekrutmen Ulang Direktur PDAM Bangli Diharapkan Lebih Transparan

Pasar itu, di antaranya Pasar Gilimanuk, Pasar Melaya, Pasar Anyar Banjar Tengah, Pasar Jembrana, Pasar Tegal Cangkring, Pasar Yehembang dan Pasar Pekutatan.

Hanya saja, tantangan saat ini ialah bagaimana menjadikan pasar tradisional sebagai tempat akrab kaum milenial.

Jadi e-retribusi jugaberfungsisebagai alat pendukung supaya generasi milenial mau ke pasar tradisional.

Menurut Adinata, eksistensi generasi milenial datang ke pasar tradisional masih minim.

Mereka lebih suka belanja di pasar modern, mal atau sejenisnya.

Belum lagi, tantangan pasar online dengan segala kemudahannya.

Itu menggerus keberadaan pedagang tradisional yang masih berjualan di los serta kios.

"Yang menjadi tantangan adalah bagaimana pasar tradisional akan akrab dengan kaum milenial. Kaum milenial yang datang ke pasar masih sangat minim. Tak lebih dari 10 persen jumlahnya yang berada di Jembrana," bebernya.

(*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved