Rumahnya Sering Dikunjungi Wisatawan, Komang Neni Rusmini Senang Bisa Sharing Tentang Budaya
Karena desa kami adalah desa wisata berbasis masyarakat, jadi kami sudah terbiasa rumah kami dikunjungi wisatawan. Dan kami tidak merasa terganggu
Penulis: Noviana Windri | Editor: Meika Pestaria Tumanggor
“Malah senang. Karena kita bisa ngobrol dan sharing tentang budaya. Meraka bisa tahu budaya kita, dan kita bisa tahu budaya mereka,” tambahnya.
Neni Rusmini bahkan menjalin hubungan baik dengan salah satu wisatawan asing.
“Sekitar tiga tahun yang lalu. Saat itu, ada tamu yang datang sendirian. Dia datang ke sini untuk menginap dan kebetulan menginap di sebelah rumah saya. Terjalin komunikasi yang baiklah dengan saya dan masyarakat di sini. Dan beberapa kali datang lagi dan berkunjung ke rumah saya,” ceritanya.
Tak hanya itu, pada bulan Desember 2018 saat Desa Adat Penglipuran menggelar sebuah festival, tamu tersebut berkunjung kembali ke Desa Adat Penglipuran bersama keluarganya.
“Meski sudah pernah menginap, mereka selalu ingin datang lagi untuk merasakan suasana desa. Karena pengunjung ke sini tidak hanya sekali. Beberapa kali mereka berkunjung. Dan pasti akan berkunjung lagi. Kebanyakan memang begitu,” pungkasnya.
Suasana Desa Adat Penglipuran yang kental dengan budaya memang tidak membuat wisatawan kapok untuk berkunjung kembali. (*)