Di Jepang, Kepala Rumah Sakit Ini Minta Maaf Karena Berlebihan Memberi Obat Kepada Pasien Ginjal
Selama perawatan seorang pria mengeluh kelainan berkali-kali, tetapi dokter tidak melihatnya.
Miyamoto mengatakan dia akan mengambil langkah-langkah untuk mencegah terulangnya kejadian yang sama, seperti mengubah nama obat pada catatan medis elektronik dan merevisi manual.
Tim penyelidik pihak ketiga sedang mengusut kasus ini dan diperkirakan akan mendapat sanksi berat atas kejadian tersebut.
Kesalahan rumah sakit juga merenggut jiwa beberapa warga Indonesia yang berobat di Kobe International Frontier Medical Center (KIFMC) tahun 2015 dan 2016.
3. Hasil Penyelidikan
Hasil penyelidikan tim profesional independen Jepang menyatakan kesalahan terjadi di KIFMC sehingga beberapa warga Indonesia itu meninggal setelah operasi transplantasi hati yang mereka lakukan.
Tim penyelidik independen Asosiasi Japan Liver Transplant Research yang menyelidiki atas nama Kementerian Kesehatan Jepang, menghasilkan tiga kesimpulan atas operasi tersebut.
Pertama, kurang memadainya tenaga kesehatan saat operasi dan persiapan yang tidak mantap saat melakukan operasi terhadap para pasien rumah sakit tersebut.
Kedua, memiliki transplantasi dari donor yang tidak memadai fatty liver berat dalam pemeriksaan.
Ketiga, adanya pengendalian infeksi yang tidak cukup baik. Ada masalah dengan pembedahan.
Laporan tim penyelidik independen jelas-jelas menuliskan bahwa ternyata ada masalah saat operasi transplantasi hati.
"Operasi yang dilakukan RS tersebut mengakibatkan dua WNI meninggal karena dilakukan para tenaga muda dokter, seolah sebagai latihan praktik para dokter muda tersebut sehingga berakhir dengan kegagalan dan kematian pasien," tambah sumber itu.
RS KIFMC ini sempat mendapat sanksi larangan operasi beberapa bulan oleh dinas kesehatan setempat sebagai tanda kegagalan praktik operasinyanya tersebut mengakibatkan 6 orang meninggal di tahun 2015 dan seorang pasien WNI meninggal di tahun 2016.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Rumah Sakit Universitas Kyoto Jepang Minta Maaf, Berlebihan Memberikan Obat Hingga Pasien Meninggal